E-Minda
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
HomeHome  SearchSearch  Latest imagesLatest images  RegisterRegister  Log in  InfoInfo  
Log in
Username:
Password:
Log in automatically: 
:: I forgot my password
Link Pilihan
Search
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Who is online?
In total there is 1 user online :: 0 Registered, 0 Hidden and 1 Guest :: 1 Bot

None

Most users ever online was 288 on Tue Oct 12, 2021 2:28 pm
Top posters
Juang
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
gaara
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
tolokminda
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
Admin
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
othman
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
faried
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
iltizam
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
masterpiece7070
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
lia
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 
Payau Putih
Sheikh Abdul kadir jailani Vote_lcapSheikh Abdul kadir jailani Voting_barSheikh Abdul kadir jailani Vote_rcap 

 

 Sheikh Abdul kadir jailani

Go down 
2 posters
AuthorMessage
iltizam
Siswazah
Siswazah
iltizam


Posts : 401
Points : 5428
Reputation : 0
Join date : 2010-08-01

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptySat Aug 14, 2010 11:05 pm

MENDAHULUKAN KEPENTINGAN AKHIRAT ATAS KEPENTINGAN DUNIA

Telah berkata Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani pada petang hari Selasa yang bertempat di Madrasah, pada tarikh 4 Zulkaedah, tahun 545 H.

Saudara! Dahulukan kepentingan akhirat atas kepentingan dunia. Nescaya kau akan mendapatkan keuntungan dari kedua-duanya. Bila kau mendahulukan kepentingan dunia atas kepentingan akhirat, maka kau akan rugi. Rugi dunia, dan rugi akhirat. Ini, merupakan siksaan bagimu. Mengapa kau sibuk dengan sesuatu yang tidak diperintahkan? Jika kau tidak sibuk dengan urusan dunia, nescaya Allah s.w.t. akan melimpahkan ma'unah (pertolongan) kepadamu. Juga akan memberikan taufiq, dan kesempatan mengambil sebahagianny a (dunia). Bila kau mengambil sebahagian kecil daripadanya. Nescaya akan menjadi berkah.

Orang mukmin beramal untuk kepentingan dunia dan akhiratnya, Amal dunianya dapat menghantarkannya ke darjat yang ia inginkan. Ia menerima sedikit dunia, sebesar bekal untuk naik kenderaan. Ia tidak ingin mengumpul kekayaan sebanyak-banyaknya. Orang jahil, kepentingan utamanya adalah syurga. Sedangkan orang arif, kepentingan utamanya adalah akhirat, kemudian Allah Azza Wajalla. Bila kau telah menghasilkan sepotong roti, lalu nafsumu berusaha merebutnya dan syahwat-mu juga ingin memintanya, maka fikirlah, siapa kira-kira yang mampu memecahnya. Engkau tidak akan beruntung, selagi belum berhasil memerangi nafsumu, di sisi Allah Azza Wajalla. Orang-orang yang jujur, satu sama lain saling bantu membantu, saling bertolak ansur dan bertanggungjawab.

Hai orang yang berpaling dari Allah Azza Wajalla. Hai orang-orang yang berpaling dari shiddiqin. Hai orang yang berkiblat kepada makhluk dan bersekutu dengan mereka. Sampai bila kau menghadap mereka? Apa yang memberi manfaat kepadamu? Tiada manfaat itu dengan segala sesuatu yang jumud.

Zat yang merajai segala-galanya adalah wahid (Esa) zat yang memberi mudarat adalah wahid. Zat yang memberi manfaat juga wahid. Demikian pula yarig menggerakkan, menenangkan, mengusahakan, menaklukkan, memberi, mencegah, menciptakan dan yang memberikan rezeki. Dialah Allah Azza Wajalla. Dia zat yang Qadim, Azali dan abadi. Dia wujud sebelum makhluk, sebelum ayah ibu mu dan orang- orang kayamu. Dia jualah Pencipta langit, bumi dan seisinya:

Firman Allah s.w.t.:
" Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Dia, dan Dia Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(A.S. Asy-Syura, 1).

Sungguh sayang. Hai makhluk Allah, mengapa kamu tidak mengenal Penciptamu dengan sebenarnya? Bila aku di hari kiamat kelak memiliki sesuatu di sisi Allah s.w.t. sungguh aku akan menanggung beban-beban beratmu, dari orang pertama sampai orang akhirmu. Hai pembaca! Bacakanlah aku. Tanpa ditunjukkan kepada penghuni langit dan bumi. Setiap orang yang beramal soleh, tentu akan dibukakan pintu yang ada di antaranya dan antara Tuhannya. Sehingga ia dapat dengan mudah memasukkan kalbunya ke dalam pintu itu. Sedang kau, hai orang alim, selalu sibuk berdebat, berbantah-bantah, memupuk kekayaan, sehingga, lupa mengamalkan ilmumu. Hal itu akan jatuh di hadapan/ditanganmu dalam bentuk lahir tanpa batin.

Jika Allah Azza Wajalla menginginkan salah seorang ham ba- Nya menjadi baik, maka ia tentu mengajarnya, kemudian mengilhamkannya dengan amal dan ikhlas li-wajhillah. Dia akan mendekatkan, mengenalkan dan mengajarkan kepadanya ilmu hati sirri yang telah dipilihkan untuknya, sebagaimana memilih Musa a.s.

Firman Allah s.w.t.:
"Dan Aku telah memilihmu untuk diriku".
(Q.S.Thaha, 41)

Bukan untuk selain-Ku. Bukan untuk syahwat dan hal-hal yang tidak berguna, bukan untuk bumi dan bukan untuk langit. Bukan untuk kerajaan, juga bukan untuk kerosakan. Tiada suatu pun yang mengikatmu dari-Ku, tiada sesuatu selain-Ku yang menyibukkanmu, tiada suatu gambar atau benda lain yang menghalangimu dari-Ku. Juga tidak ada syahwat yang menyebabkan kau tidak memerlukan sesuatu dari-Ku.

Saudara! janganlah kau putus asa dari rahmat Allah Azza Wajalla, akibat melakukan maksiat. Tetapi, basuhlah pakaian agamamu dengan air taubat secara bersambungan dan ikhlas. Berilah pakaian agamamu itu minyak makrifat. Waspadalah terhadap kedudukan yang kau sandang ini. Sebab, bila saja kau berpaling, di sekitarmu pasti ada haiwan buas yang siap

menyerbumu. Di mana saja kau berada, di situlah datang berbagai fitnah di sekitarmu.

Kembalilah kepada Allah Azza Wajalla dengan kalbumu. Janganlah kau makan dengan tabiatmu, syahwatdan kesenanganmu. Janganlah kau makan, kecuali ada dua saksi adil yang mengawasimu. Yakni kitab Allah dan Sunnah Nabi.


Kemudian, carilah dua saksi lain, iaitu kalbumu dan perbuatan Allah Azza Wajalla. Jika A1 Kitab, As Sunnah dan kalbumu telah mengizin, maka lihatlah saksi yang ke empat. Iaitu fi'lullah (perbuatan Allah Azza Wajalla).

Janganlah kau seperti pencari kayu bakar di waktu malam. Ia mencari kayu ke sana ke mari, tapi tidak mengetahui apa yang jatuh ditangannya. Hanya Pencipta yang diciptakan saja yang ada. Ini, suatu hai yang tidak akan datang dengan berhias, tamanni (lamunan), takalluf (memperberat beban dan tasannu'(mengada-ngada). Tetapi, ia adalah sesuatu yang bersemayam dalam dada dan dibuktikan dengan amal. Yakni, amal yang dilakukan kerana Allah Azza Wajalla semata.

Saudara! Kesihatan akan datang tanpa dicari. Kekayaan akan datang tanpa dicari-cari, ubat pun demikian. Ubat segala penyakit adalah berserah diri kepada Allah Azza Wajalla dan memutuskan sebab-sebab lahir dengan kalbumu. Ubat segala penyakit terletak pada mengesakan Allah s.w.t. dengan kalbu, bukan dengan lisan saja. Tauhid dan zuhud tidak berada pada tubuh dan lisan. Tauhid dan zuhud terletak pada kalbu. Demikian pula makrifat kepada Allah, mahabbah dan qurban kepada-Nya.

Jadilah kau orang yang berakal. Janganlah kau gila. Dan jangan memperberat beban. Kau gila, cerewet, dusta, riak dan munafik. Semua kepentinganmu hanya untuk menarik perhatian makhluk kepada dirimu. Tidakkah kau tahu, setiap kau melangkah kepada makhluk dengan kalbumu, tentu kau akan jauh dari Tuhanmu? Kau mengaku sebagai pemohon Allah Azza Wajalla. Tetapi, kenyataannya, kau bermohon kepada makhluk sesamamu. Gambaranmu seperti orang yangmengatakan, "aku ingin pergi ke Mekah", tetapi ia menuju ke Khurasaan.

Dengan demikian, ia justeru jauh dari Mekah. Kau mengatakan, bahawa kalbumu telah keluar dari lingkungan makhluk, padahal, kau masih saja takut dan mengharapkan segala keperluanmu kepadanya. Lahirnya zuhud, tetapi batinmu rakus.

Lahirmu cinta Allah Azza Wajalla, tetapi batinmu cinta makhluk. Ini suatu hal yang tidak dapat datang dengan ocehan lidah. Keadaan ini tidak mengenal makhluk, dunia, akhirat dan segala sesuatu selain Allah Azza Wajalla. Dia Esa, tidak menerima sesuatu kecuali Esa, dia Maha Esa, tidak menerima sekutu. Dialah yang mengatur segala urusanmu.

Kerana itu, terimalah apa yang difirmankan-Nya. Semua makhluk itu lemah. Tidak boleh memberi mudarat dan manfaa t terhadap dirimu. Allah yang mengutus hal itu barangkali, Dia mengatur hal itu untuk dirimu dan untuk diri mereka. Segala sesuatu yang manfaat dan yang mudarat bagimu sudah dicatat oleh ilmu Allah s.w.t.

Orang-orang yang mengesakan Allah Azza Wajalla dan yang soleh adalah 'hujjah Allah' atas seluruh makhluk. Di antara mereka ada yang lahir dan batinnya sunyi dari kesibukan duniawi. Ada yang hanya batinnya saja. Dalam batinnya tidak terlihat sesuatu. Inilah hati yang bersih dan suci. Barang siapa dikurniakan hati seperti ini, bererti telah diberi kerajaan dari makhluk. Ia dikategorikan pahlawan yang gagah berani.

Orang yang gagah berani ialah orang yang hatinya suci dari sesuatu selain Allah Azza Wajalla. Orang yang selalu berdiri di atas pintu-Nya dengan membawa pedang tauhid dan senjata syarak'.... Syarak dapat membersihkan lahir. Sedangkan tauhid dan makrifat dapat membersihkan batin.

Saudara, apa yang dikatakan mereka dan yang kita katakan, tidak akan memberi pengaruhsama sekali, kau mengatakan, "Ini haram", tetapi kau lakukan. Kau mengatakan,"Ini halal", tetapi Tidak kau lakukan, engkau gila.

Dari Nabi Muhammad s.a.w, baginda bersabda yang bermaksud: " Orang bodoh celaka sekali. Orang alim celaka tujuh kali".

Celaka sekali untuk orang bodoh, kerana ia tidak tahu. Celaka tujuh kali untuk orang alim ini, kerana ia tahu tapi tidak mahu mengamalkan ilmunya. Berkah ilmunya hilang, yang masih ada hanya hujjahnya. Belajarlah, kemudian amalkan. Lalu, menyendirilah di tempat yang sunyi. Sibuklah dengan mahabbah Allah Azza Wajalla. Bila mahabbahmu dan uzlahmu telah benar-benar beres, nescaya Allah Azza Wajalla akan mendekatkan dirimu kepada-Nya. Jika berkenan, ia akan memperkenalkan dan mengorbitkan dirimu kepada seluruh makhluk. Juga akan menolakmu untuk menuntut bahagian- bahagian duniawi. Ia menurun angin ketentuan takdir dan ilmunya untukmu. Kemudian, meniup pagan tembok 'khalwat'mu. Lalu kau menujunya dan Allah s.w.t. melihat urusanmu kepada makhluk.

Engkau terpengaruh hak-hakmu, tanpa bersikap ceroboh, buruk dan teruk. Allah Azza Wajalla mengembalikanmu, kepada bahagian-bahagianmu, agar undang-undang ilmu-Nya mengenai dirimu tidak batal. Engkau terpenuhi semua bahagianmu. Sedangkan kalbumu masih tetap bersama Allah Azza Wajalla. Dengarlah! Ketahuilah! hai orang-orang bodoh terhadap Allah Azza Wajalla dan kekasih-kekasih-Nya.

Hai orang-orang yang selalu mencerca Allah Azza Wajalla dan wali-wali-Nya! Yang Maha Benar adalah Allah s.w.t. Yang batil adalah kamu, hai makhluk. Kebenaran terletak pada kalbu, sanubari dan batin. Sedang kebatilan terletak pada nafsu, kesenangan, tabi'at adat istiadat, dunia dan segala sesuatu selain Allah Azza Wajalla.

Kalbu ini tidak akan beruntung, selagi belum sampai ke tingkatan qurban dengan Allah Azza Wajalla, yang maha Qadim, Azalli dan Abadi selamanya. Janganlah suka mendesak, hai munafik. Apakah yang kau miliki itu lebih baik daripada yangdimiliki selainmu?

Engkau adalah hamba rotimu, hamba lauk- paukmu, manisanmu, kudamu, dan kekuasaanmu kalbu yang jujur pergi menghindar dari makhluk, menuju kepada Allah Azza Wajalla. Ia melihat segala sesuatu di tengah jalan. Tetapi, tidak tergiru sedikit pun. Ia terus berjalan di tengah lembut. Sampai ke tempat tujuan.

Ulamak yang ahli mengamalkan ilmunya adalah wakil- wakil orang salaf. Mereka adalah 'waratsatul anbiya'. Sedangkan ulamak khalaf datang untuk membangunkan kota syarak, membangunkan bahagian-bahagian yang rosak. Mereka, di hari kiamat kelak akan berkumpul dengan anbiya'.
Mereka akan dipenuhi pahalanya oleh Penciptanya. Allah Azza Wajalla telah mengumpamakan orang alim yang enggan mengamalkan ilmunya dengan binatang himar (kaldai).


Allah s.w.t. berfirman:
"... seperti kaldai yang membawa kitab-kitab yang tebal".
(Q.S. Jum'ah,5).

Asfar adalah kitab-kitab tebal yang berisikan ilmu. Dapatkah kaldai memanfaatkan kitab-kitab ilmiah? Kitab-kitab itu hanya merupakan beban berat yang memayahkannya. Barang siapa bertambah ilmu pengetahuannya, hendaklah bertambah pula ketaatannya. Hai orang yang mengakuberilmu! Mana tangismu, kerana takut kepada Allah Azza Wajalla? Mana kewaspadaanmu? Mana pengakuan dosa-dosamu? Mana usahamu menghapuskan kegelapan dengan cahaya taat Allah S.W.T? Mana didikanmu kepada jiwamu? Mana usahamu memerangi nafsu berahimu.

Kepentinganmu terletak pada gamis dan serban, makan, minum, nikah, rumah, kedai dan bersenang-senang bersama makhluk. Singkirkanlah dirimu dari himmah seperti itu. Kalau memang kau memiliki bahagian daripadanya, tentu akan datang tepat pada waktunya. Hatimu terlepas dari keluh kesah menanti kedatangannya. Hatimu selalu tertuju kepada Allah Azza Wajalla. Apa yang menjadi milikmu tiada hubungannya dengan keluh kesahmu itu jadi kepayahanmu sia-sia.

Saudara! Khalwatmu belum benar. Masih najis, belum suci. Apa yang kau amalkan? Tauhid dan ikhlas belum ada di dalam hatimu. Wahai orang-orang yang lalai! Hai orang-orang yang berpaling. Hai orang-orang yang meninggalkan segala-galanya! Hai orang-orang yang tidak mengenal Allah Azza Wajalla dan Rasul utusannya! Hai orang-orang yang tidak mengenal ulama mutakaddimin dan ulamak mutakhirin! Kamu bagaikan kayu balak yang melintangdi tengahjalan. Tidak dapat di manfaatkan sama sekali.
"Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksaan api neraka".
Back to top Go down
iltizam
Siswazah
Siswazah
iltizam


Posts : 401
Points : 5428
Reputation : 0
Join date : 2010-08-01

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptySat Aug 14, 2010 11:10 pm

JANGAN MUNAFIK

Telah berkata Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani pada pagi hari Jumaat bertempat di Madrasah pada tarikh 7 Zulkaedah tahun 545 H.

Hai orang munafik! Allah Azza Wajalla akan menyapumu dari permukaan bumi ini. Apakah manfaat nifaq bagimu, sehingga kau berani mengumpat ulamak auliya dan solehin? Engkau, dan demikian pula orang-orang munafik ianya, sebentar lagi akan disantap ulat-ulat. Mulutmu dan demikian juga dagingmu akan dikoyak-koyak dan dihabisi. Bumi akan menghimpit dan membolak-balik tubuhmu.

Tidak akan beruntung orang yang tidak ber-'husnuds-dzan terhadap Allah Azza Wajalla dan terhadap hamba-hamba-Nya yang soleh, serta tidak mahu bersikap 'tawaduk terhadap mereka? Padahal mereka adalah pemimpinmu. Apakah erti dirimu di hadapan mereka?

Kecil! Allah Azza Wajalla telah menyerahkan kunci pemecahan segala masalah kehidupan

dan tali pengikatnya kepada mereka. Berkat doa mereka, langit menurunkan hujan, dan bumi menumbuh suburkan tanaman yang beraneka ragam jenisnya. Semua makhluk menjadi bawahan mereka. Individu mereka bagaikan gunung. Imannya membaja dalam dadanya. Tidak pernah goyang, akibat tiupan angin malapetaka dan musibah. Tauhid dan ketaatan mereka tidak pernah gerak setapak pun dari tempat asal. Mereka selalu menuntut diri sendiri, tidak pernah menuntut orang lain.

Saudara! Kamu itu orang-orang benci. Kamu itu orang- orang wanita. Bila dibanding dengan mereka. Keberanianmu kelihatan bila kamu didorong oleh nafsu, kesenangan dan tabiatmu, keberanian dalam agama berada dalam menegakkan semua hak Allah Azza Wajalla.

Janganlah kamu terbiasa melecehkan nasihat ahli hikmah dan para ulamak. Sebab perkataan mereka adalah ubat dan buah wahyu Illahi. Di hadapanmu, tidaklah ada nabi yang menjelma, yang akan kamu ikuti jejaknya. Bila kamu mengikuti orang-orang yang benar-benar titba' kepada Nabi s.a.w, maka bererti kamu telah mengikuti jejak beliau. Bila kamu memandang mereka, bererti kamu memandang beliau.

Dekatilah para ulama yang muttaqqin. Sebab bergaul dengan mereka dapat mendatangkan 'berkaT. Janganlah kamu dekati ulama yang tidak mengamalkan ilmunya. Sebab bergaul dengan mereka dapat menimbulkan 'aib'. Bila kau berhubungan erat dengan orang yang lebih taqwa dan lebih banyak ilmunya daripadamu, maka kau akan mendapatkan 'berkah' daripadanya. Bila kau bergaul dengan orang yang lebih tua umurnya daripada umurmu, tapi ia tidak bertaqwa kepada Allah Azza Wajalla, maka pergaulanmu itu akan menimbul¬kan aib. Beramallah kerana Allah Azza Wajalla. Jangan beramai kerana selain-Nya. Beramal kerana selain-Nya adalah riak.

Barang siapa tidak mengetahui hai ini, tetapi ia mengamalkan selainnya, maka ia gila. Sebentar lagi maut akan datang meragut nyawamu. Hati-hatilah! Celaka! Dekatilah Tuhanmu dan putuskanlah hubunganmu dengan selain Tuhanmu, dengan kalbumu.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Pereratlah hubunganmu dengan Allah, nescaya kamu akan bahagia".

Jernihkan hubunganmu dengan Tuhanmu, dengan cara memelihara kalbu orang-orang soleh.


Saudara! Jika engkau membeza-bezakan antara orang kaya dan orang miskin dalam pergaulanmu, maka kau tidak akan beruntung. Hormatilah kaum fuqara wal masakin yang sabar. Santunilah mereka. Pergaulilah mereka sebaik-baiknya.


Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Orang-orang fakir yang sabar adalah tamu-tamu Allah Ar-Rahman di hari kiarnat kelak

Ya. Di dunia ini, mereka menjadi tamu-tamu Allah s.w.t. dengan kalbunya, dan di akhirat kelak dengan tubuhnya. Mereka adalah orang-orang yang kalbunya zuhud dunia, berpaling dari kebiasaannya, dan memilih hidup miskin dengan penuh kesabaran. Inilah yang menjadikan mereka dilamar akhirat, menawarkan diri kepada mereka.

Dan akhirnya mereka terima. Ketika telah bertemu, mereka lihat bahawa ia bukanlah Tuhannya. Maka, mereka menjauhinya. Kemudian hatinya berputar-putar di sekelilingnya. Dan, tidakbeberapa lamaamblas. Kerana mereka main dengan Allah Azza Wajalla; mengapa mereka berkiblat kepada selain-Nya dan bergantung kepada sesuatu yang baru?

Mereka menyerahkan kepadanya (akhirat) segala amal kebajikan dan ketaatan, lalu terbang menuju keribaan Allah Azza Wajalla dengan sayap-sayap kesungguhannya dalam mencari Tuhannya. Mereka meninggalkan sangkarnya. Mereka keluar dari sangkar wujudnya dan terbang menuju zat yang mewujudkannya. Mereka mencari ar-Rafiq al-A'la. Mencari zat yang Awal dan yang Akhir. Zat yang lahir dan yang batin.


Maka, sampailah mereka ke markas kedekatan dengan Allah Azza Wajalla dan jadilah mereka termasuk orang-orang yang disifati Allah s.w.t. dalam firman-Nya:
"Dan sesungguhnya mereka pada sisi kami termasuk orang-
orang pilihan lagi orang-orang baik’.
(Q.S. Shaad, ayat 47)

Ya, kalbu mereka, segala hikmah dan gurisan batin mereka ada di sisi kami. Demikian pula akal fikiran mereka, baik di dunia mahupun akhirat. Jika hai ini telah benar-benar tertanam pada suatu kaum, maka mereka tidak akan diabaikan Allah Azza Wajalla, dunia akhirat. Langit, bumi danseisinya digulung sesuai kehendak hati dan sirri mereka Bila mereka memiliki jatah-jatah dunia, maka dikembalikanlah jatah-jatah itu kepada sifat adami dan basyariahnya.

Sebab, mereka memang berhak untuk memiliki itu agar Allah mengganti ketetapan ilmu, ketentuan qada dan qadar- Nya. Sehingga, mereka berlaku sopan terhadap ilmu Allah, qada dan qadar-Nya itu. Mereka memperoleh pemberian, atas dasar zuhud dan ikhlas. Tidak atas dasar nafsu, kesenangan dan ambisi. Hukum lahir selalu terpelihara di sisi mereka, dalam keadaan yang bagaimanapun. Mereka tidak bakhil mengeluarkan harta dunianya kepada makhluk. Kalau memang mereka mampu berbuat demikian. Hal itu, dimaksudkan, untuk 'taqarrub' kepada Allah Azza Wajalla. Sehingga tidak ada sedikitpun gurisan dalam hati mereka tentang makhluk, dan hal-hal yang muhdatsat (baru).

Selama kau masih bersama dunia, selama itu pula kau tidak akan bertemu akhirat. Selama kau masih bersama akhirat selama itu pula kau tidak akan 'wusul' kepada Allah Azza Wajalla. Jadilah kau orang yang selalu giat beramal. Jangan pura-pura bodoh. Engkau termasuk, orang-orang yang dilindungi Allah Azza Wajalla dengan ilmu pengetahuan. Di antara jalan bertemu dengan Allah ialah menggembirakan kaum 'fuqara' dengan menghulurkan sebahagian kecil dari harta bendamu. Tidak kau tahu bahawa sedekah itu termasuk


'muamalah' dengan Allah, zat yang maha kaya? Mungkinkah zat yang maha kaya itu akan merugikan hamba-Nya yang bermuamalah dengan-Nya? Kau menginfaqkan sebesar 'dzarrah' dari hartamu kerana Allah semata. Lalu Allah Azza Wajalla memberimu pahala sebesar gunung. Kau mendermakan setitis hartamu, kerana Allah Azza Wajalla. Lalu, ia menggantinya dengan lautan pahala. Baik di dunia mahupun di akhirat, Allah Azza Wajalla pasti akan memenuhi pahalamu.

Kaumku! Jika kamu bermuamalah" dengan Allah Azza Wajalla, pasti tanamanmu cepat berkembang subur, sungai- sungaimu mengalirkan air terus menerus, dan pohon-pohonmu pun cepat berdaun, bercabang dan berbuah banyak. Perintahlah yang ma'ruf, cegahlah yang mungkar. Belalah agama Allah Azza Wajalla. Dan perangilah siapa saja yang berusaha memusuhinya.

Barang siapa menemani-Nya dalam kebaikan, nescaya hubunganny a akan sentiasa erat, baik dalam keadaan 'khalwah' mahupun 'jalwah1, lapang mahupun sempit, mahupun makmur.

Carilah segala keperluan dari Allah Azza Wajalla. Jangan dari makhluk ciptaan-Nya Jika terpaksa memerlukan kepada makhluk, maka masuklah dulu kepada Allah dengan kalbumu. Allah Azza Wajalla akan mengilhamimu untuk mencari segala keperluanmu dari berbagai jalan. Berhasil atau tidak, ada di tangan Allah Azza Wajalla, tidak di tangan makhluk.
Kaum sufi mengeluarkan segala keinginan untuk memperoleh rezeki dari dalam kalbunya. Mereka tahu, bahawa rezeki, itu sudah diperuntuk dan diperkirakan waktu keluarnya. Sehingga mereka tidak selalu memikirkannya. Mereka justeru bersikap tenang di muka pintu Allah Azza Wajalla. Mereka dapat melepaskan segala lamunan duniawi, berkat fadlah Allah s.w.t., qurbah dan ilmu-Nya. Bila hal ini benar-benar ada pada diri mereka, nescaya jadilah mereka 'kiblat' semua makhluk yang selalu membimbing mereka, menuju keribaan Allah Azza Wajalla. Mereka mengambil makhluk-makhluk itu dengan huluran tangan kalbunya.


Sehingga, akhirnya, mereka diterima di hadrat-Nya.
Dari sebahagian ulamak tasawuf, ia berkata: Hamba-hamba Allah s.w.t. yang benar-benar tekun beribadat, tidak pernah mengajukan tuntutan, baik mengenai dunia mahupun akhirat, dari Allah Azza Wajalla. Mereka hanya menginginkan-Nya. Tidak selain-Nya. Allahmuma ya Allah berilah petunjuk semua makhluk ini kepada pintu-Mu. Inilah yang kuminta sepanjang masa. Segala urusankukuserahkanpada-Mu. Doaini kupohon untuk umum. Allah Azza Wajalla akan berbuat sekehendak- Nva terhadap makhluk ciptaan-Nya. Jika kalbu suci, tentu akan penuh dengan kasih sayang kepada makhluk.

Juga dari sebahagian ulamak sufi, ia berkata: Tiada orang yang memperbanyak amal kebajikan, dan meninggalkan dosa, kecuali siddiq. (Siddiq), meninggalkan dosa-dosa, baik besar mahupun kecil. Kemudian ia memperdalam 1 warak'nya, dengan meninggalkan berbagai syahwat, perkara mubah, dan mencari segala yang halal mutlak. (Siddiq), waktu-waktu siang dan malamnya, diperuntukkan beribadah menyembah Tuhannya. Ia berusaha merobek-robek tradisi dan adat-istiadat makhluk. Ia diberi rezeki, tanpa disangka-sangka, dari mana datangnya. Segala sesuatu murni dan bersih bagi-Nya. Sebab, ia sudah lama sekali menahan segala hajatnya dalam dadanya. Ia sabar menahan luapan keinginannya.
Di celah-celah kehidupannya, ia sering kali berdoa tetapi belum juga dikabulkan. Sering minta sesuatu, tapi, belum dipenuhi. Ia mengadu nasibnya kepada Allah Azza Wajalla. Ia mencari kelonggaran, tapi tidak menemukan jalan keluarnya. Ia mengesakan Allah Azza Wajalla, dan ikhlas dalam segala amal perbuatannya, tapi belum juga melihat maqam ; qurbah* kepada-Nya. Seakan-akan ia bukan mukmin. Juga bukan muwahhid.
Namun demikian, ia tetap sabar dan tabah menghadapi segala keadaan. Ia tahu bahawa kesabarannya itu merupakan ubat bagi kalbunya, faktor penyebab kejernihan dan kesuciannya. Ia juga sedar, bahawa kebaikan dan keuntungan


akan datang setelah cubaan-cubaan berakhir. Cubaan-cubaan ini hanyalah untuk membezakan antara mukmin dengan yang munafiq, yang mengesakan Allah dengan yang menyekutukan- Nya, yang ikhlas dengan riak, yang berani dengan pengecut, yang kuatpendirianny a dengan yang lemah, yang sabar dengan yang cengeng, yang jujur dengan yang dusta, yang cinta dengan yang benci, dan yang mengikut Rasul s.a.w. dengan yang mengada-ada.

Dengarlah nasihat seorang ulamak ini: Adalah kau, di dunia ini bagaikan orang yang mengubati lukanya, dan tabah menahan pahitnya ubat, dengan harapan agar balasannya cepat sirna. Pada dasarnya, semua bala dan penyakit disebabkan bersekutumu dengan makhluk dan pandanganmu bahawa bahaya dan keselamatan, manfaat dan mudarat, pemberian dan larangan berasal dari mereka. Segala ubat dan sirnanya bala terletak pada keluar dari lingkungan makhluk, di saat turunnya ketentuan qada dan qadar, tidak mencari 'riasah' (jabatan) dan darjat dari mereka, memusatkan pandangan kalbu kepada Allah Azza Wajalla dan membersihkan sirri serta himmah dari selain-Nya.

Bila hal ini telah tersisir pada dirimu, nescaya kalbu menjadi luhur, dan mampu menerobos barisan Nabiyin Mursalin, Syuhada', Solehin dan Malaikat A1 Muqarabin. Selama hal ini masih ada padamu, engkau akan semakin tinggi tingkatnya, maju, dinamis dan pandai menguasai suasana. Apa yang kau inginkan pasti akan datang. Apa yang kau kuasai pasti akan tunduk. Dan apa yang kau berikan, pasti akan diganti dengan yang lebih baik. Yang celaka ialah orang terhalang dari mendengarkan nasihat ini.

Hai orang-orang yang sibuk mengurusi penghidupan! Kekayaan penghidupan, keuntungan dan barang dagangan yang lain ada padaku. Aku, pada suatu ketika, bertindak sebagai penyeru dan pada kesempatan yang lain sebagai perantaraan. Bahkan, suatu tempoh, juga sebagai pemilik dagangan. Berikanlah hak segala sesuatu. Apabila aku mem- peroleh hasil akhirat, maka tidak akan aku nikmati sendiri.


Sebab, orang dermawan, harta bendanya tidak dimakan sendiri. Setiap orang yang melihat kedermawanan Allah Azza Wajalla, tentu tidak menemui sedikitpun kebakhilan di sisi-Nya. Semua orang yang mengenal Allah Azza Wajalla, maka baginya, selain Allah adalah hina. Bakhil itu timbul dari nafsu serakah. Nafsu orang arif selalu tenang, tenteram dalam menerima janji-janji Allah Azza Wajalla dan takut akan ancaman-ancaman-Nya.
Allahumma ya Allah, berilah kami apa yang telah kau berikan kepada kaum sufi. "Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan peliharalah kami dari azab neraka."
Amin Ya Rabbal Alamin.


Back to top Go down
iltizam
Siswazah
Siswazah
iltizam


Posts : 401
Points : 5428
Reputation : 0
Join date : 2010-08-01

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptySat Aug 14, 2010 11:16 pm

MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ATAS DIRI SENDIRI

Telah berkata Syeikh Abdul Qadir A1 Jailani, pada pagi hari Ahad yang bertempat di Ribath, pada tarikh 9 Zulkaedah, tahun 545 H:

Orang mukmin bersemangat mencari bekal. Sedang orang kafir suka berfoya-foya.

Demikian itu, kerana orang mukmin sudah merasa puas hidup sederhana. Dengan bekal harta secukupnya. Hartanya banyak yang di 'tasharruf'kan untuk kepentingan akhiratnya. Semua keinginan hati dan 'hikmah'nya ada di sana (negeri akhirat). Ia memutuskan hubungan hatinya dengan urusan duniawi.

Memusatkan semua ke'taatan'nya ke akhirat. Bukan ke dunia dan penghuninya. Jika memiliki sedikit makanan, ia dermakan kepada fuqara, ia yakin bahawa di akhirat kelak, ia akan menikmati makanan yang jauh lebih lazat daripada harta dunia. Tujuan terakhir seorang mukmin yang arif ialah sampai ke pintu gerbang 'qurbah' kepada Allah Azza Wajalla dan hatinya boleh sampai ke arah itu di dunia sebelum akhirat. Dekat kepada Allah Azza Wajalla adalah tujuan terakhir dari Iangkah-Iangkah hati dan tiang petunjuk jalan 'as-sir’.

Aku melihatmu berdiri, duduk, rukuk, sujud, berjaga, dan merasa payah. Hatimu sentiasa tetap tempatnya, tidak keluar dari rumah wujudnya. Tidak pula beralih dari kebiasaan- kebiasaan (tradisi-tradisi)nya.

Jujurlah dalam usaha mencari Allah Azza Wajalla. Kejujuran itu mampu menutup sekian banyak kepayahanmu. Lubanglah telur wujudmu dengan alat pengukir kejujuranmu. Robohkan tembok pandangan dan keteriakanmu kepada makhluk sesama- mu, dengan cangkul-cangkul ikhlas dan tauhidmu. Pecahkan sangkar ketergantunganmu kepada segala sesuatu, dengan kekuatan sifat 'zuhud'mu. Terbanglah dengan hatimu. Sehingga, engkau sampai pada tepian pantai 'qurbah'mu kepada Allah. Setelah sampai di tempat ini, kau akan didatangi nakhoda kapal yang mengemudikan kapal pertolongan dan mengambilmu, untukseterusnya membawamukeribaan Allah.

Dunia ini adalah lautan yang luas. Imanmu adalah kapalnya. Oleh itu LUKM AN AL HAKIM pernah berkata: "Anakku Dunia ini adalah lautan. Iman adalah kapalnya. Pengemudinya, adalah taat, sedang pantainya adalah akhirat."

Hai orang-orang yang selalu berbuat maksiat! Tiada lama lagi, akan datang kepadamu, buta, tuli, lumpuh dan kefakiran. Sedang kebengisan hati makhluk menipumu. Hartamu pun musnah akibat berbagai kerugian, penyitaan, dan pencurian.

Jadilah kau orang-orang berakal. Taubatlah kepada Allah. Janganlah kamu musyrik, sebab harta bendamu. Dan jangan pula selalu merancang kepadanya. Keluarkanlah segera dari hatimu. Letakkan di rumah dan sakumu. Tunggulah datang- nya maut, kurangilah kesemangatanmu dalam memikirkan urusan duniawi.


Dari Abu Yazid Al-Bustami r.a., ia berkata: "Orang mukmin yang arif tidaklah mengharapkan dunia dan akhirat, tetapi hanya mengharapkan 'fadhal' dari Allah Azza Wajalla."
Saudara. Kembalikan hatimu kepada Allah Azza Wajalla. Orang yang taubat kepada Allah Azza Wajalla ialah yang kembali kepada-Nya.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:
"Kembalilah, seraJikan segala urusanmu kepada-N\ja. Serahkan jiwa ragamu kepada-Nya. Letakkan jiwamu di hadapan ketentuan qadla dan takdir-Nya, dan di hadapan perintah- perintah serta larangan-larangan-Nya. Juga di hadapan perubahan-perubahan-Nya. Letakkan hatimu di hadrat-Nya, tanpalisan, tanpa tangan, tanpa mata dan tanpa segala sesuatu. Juga tanpa }bagaimana} ? 'Mengapa' ? dan tanpa menentang. Bahkan, dengan penuh ' tashdik'

Berkatalah dengan sebenarnya. Percayailah ketentuan- ketentuan takdir yang telah ditetapkan-Nya sejak dulu. Ya, jika kamu telah demikian, pastilah hatimu kembali kepada- Nya. Pula dapat 'musyahadah' kepada-Nya. Dan tidak terhalang oleh suatu apapun bahkan, merasa resah berhubung dengan apa saja yang di bawah Arsy sampai ke bumi. Lari dari semua makhluk. Dan sentiasa terputus dari segala sesuatu yang 'muhdatsat', yang baik budinya terhadap say-suyukh (para guru) hanyalah yang telah mengabdikan mereka, dan telah melihat sebahagian hubungan mereka dengan Allah Azza Wajalla.

Kaum (sufi) telah menjadikan 'hamd' (pujian) dan 'dzam' (aib) sebagai musim panas dan dingin. Dan sebagai waktu malam dansiang. Keduanya mereka ketahui berasal dari Allah s.w.t. Dan hanya Dialah yang menentukannya. Bila hal itu telah mereka realisasikan, tentu mereka tidak akan berani menentang orang-orang yang memuji (hamidiin), dan tidak berani pula memerangi orang-orang yang mencela. Tidak pula sibuk dengan mereka. Telah keluar dari benak hati mereka, cinta kepada makhluk dan benci kepadanya, mereka tidak cinta dan tidak pula benci. Tetapi, selain bersifat kasih sayang.

Mustahil, ilmu akan bermanfaat bagimu, bila tidak disertai kejujuran. Sungguh, engkau sesat. Engkau belajar, solat dan puasa, kerana makhluk. Sehingga, mereka belajar padamu, menyerahkan wang untukmu, dan selalu memujimu di rumah- rumah danmajlis-majlis mereka. Memang,engkau memperoleh 'sesuatu' dari mereka. Tetapi, jika telah datang kepadamu 'maut', azab, kesempitan dan musibah, terhalanglah kamu daripada mereka. Mereka tidak mampu lagi mencukupi keperluanmu sedikit pun. Apa yang kau perolehi dari harta mereka, pasti diraih orang lain. Padahal, siksa dan 'hisab' tetap menimpamu.

Hai orang yang membelakangi! Hai orang yang terhalang! Engkau termasuk golongan orang-orang yang payah dan membanting tulang. Payah di dunia. Payah pula kelak di akhirat. Ibadat adalah tugas suci, dimana ahlinya adalah para wali (auliya) dan para badal (abdal) yang dekat kepada Illahi rabbi. Para ulamak yang 'amilin' (mengamalkan ilmunya) adalah wakil-wakil dan duta Allah s.w.t. Mereka adalah 'warasatul anbiyak wal mursalin. Bukan kamu, hai orang-orang bodoh. Hai orang-orang yang sibuk dengan lisan dan pengertian lahir, tanpa disertai pengertian batin.

Saudara-saudara tidak memiliki pegangan hidup yang benar. Islammu belum sempurna. Islam berasaskan 'syahadah'. Syahadahmu juga belum sempurna. Engkau mengatakan, LAA ILAA HA ILLALLAH (Tiada Tuhan Selain Allah), tetapi, engkau bohong. Di dalam lubuk hatimu terdapat banyak 'isme'. Perasaan takut kepada sultanmu dan penguasa daerah adalah isme. Ketergantunganmu kepada pekerjaanmu, keuntunganmu, kekuatanmu, pendengaranmu, penglihatanmu dan kepada keperkasaanmu juga isme. Keyakinanmu bahawa yang memberi manfaat, mudarat dan bahawa pemberian dan pencegahan itu dari makhluk sesamamu juga isme.

Ya, banyak sekali makhluk yang bertawakal dengan hati

mereka kepada hal-hal tersebut. Namun, mereka menampakkan diri, seolah-olah mereka bertawakal kepada Allah Azza Wajalla. Ingat mereka kepada Allah Azza Wajalla telah menjadi kebiasaan di lisan dan hati mereka. Jika apa-apa yang mereka perbuat dikoreksi, mereka marah-marah, dan mengatakan:"... mengapa kami dikatakan demikian? Bukankah kamu muslimin?" Ya. Kelak akan terbuka dan nampak aib-aibnya.

Celaka! Jika engkau mengatakan: LAAILAAHA, ucapan itu sudah 'nafi kulli’ Sedang ILLALLAH adalah 'isbat kulli' bagi Allah s.w.t., bukan bagi lain-Nya.

Bila saja hatimu beri 'timad kepada sesuatu selain Allah Azza Wajalla, bererti engkau dusta dalam isbatmu. Maka, jadilah apa yang kau pegangi itu Tuhanmu.

Yang dipandang bukanlah lahir. Tetapi, hatilah yang mukmin, muwahhid, mukhlis, muttaqin, wira'i, zuhud, muqin, arif dan amil. Sedang yang lain adalah para pengikutnya.

Jika engkau mengatakan LAAILAAHAILLALLAH, maka katakanlahterlebih dahulu dalam hatimu. Kemudian, ucapkan dengan lisanmu. Tawakallah kepada Allah Azza Wajalla.

Berpeganglah kepada-Nya, dalam segala urusanmu. Jangan berada selain-Nya. Sibukkanlah lahirmu dengan hukum, dan batinmu dengan Allah. Tinggalkanlah kebaikan dan kejahatan pada lahirmu, dan pusatkan perhatian batinmu kepada Pencipta kebaikan dan kejahatan.
Barang siapa telah mengenal-Nya, pasti akan tunduk kepada- Nya. Lisannya bungkam di hadapan-Nya. Bersikap tawadduk terhadap-Nya, dan terhadap hamba-hamba-Nya yang soleh. Menjadi berlipat ganda rasa prihatin dan tangisnya. Bertambah tebal takwanya. Banyak rasa malunya, banyak kecewanya atas perbuatan yang telah dilakukannya. Dan, sangat khuatir kehilangan 'makrifat' ilmu, qurbah yang telah dimilikinya. Sebab, Allah Azza Wajalla telah berfirman:

Ertinya
"Mahakuasaberbuat sesuatu yang diinginkan-Ny a. Dia tidak

akan ditanya tentang perbuatan yang dilakukan-Nya. Tetapi,
merekalah yang akan ditanya".

Ia bingung dan bimbang di tengah dua pandangan kepada perbuatan yang pernah ia lakukan. Seperti lalai, jahat, kebodohan dan sukacitanya. Kemudian, ia merasa malu, takut siksaan dan memandang kepada akibat yang akan datang di kemudian hari. Diterima atau ditolak. Dicabut atau diberikan kepadanya, atau dibiarkan begitu saja. Apakah di hari kiamat kelakia dapat berkumpul dengan orang-orang beriman, ataukah dengan orang-orang kafir.

Oleh sebab itu, Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:
" Aku adalah orang yang paling ma' rifat kepada Allah dan paling taku t kepada-Nya".
Termasuk kategori al-'arifin' ialah orang yang ketika dibacakan kepadanya perbuatan yang telah ia lakukan, ia tahu tentang tempat kembalinya. Sirri-Nya membaca apa yang dimilikinya, di Loh Mahfudz. Hatinya melihat hai itu.
Kemudian, menyuruh untuk menyembunyikannya, agar nafsu tidak mengetahuinya. Perkara ini, permulaannya adalah Islam, menuruti perintah, menjauhi larangan dan sabar menghadapi berbagai musibah. Sedangkan akhirnya adalah zuhud terhadap selain Allah Azza Wajalla.

Baginya, tidaklah sama antara emas dan tanah, pujian dan cercaan, pemberian dan pencegahan, syurga dan neraka. Kenikmatan dan siksaan, kekayaan dan kefakiran, keberadaan makhluk dan tiadanya. Bila hai ini telah selesai, Allah s.w.t. berada di belakang semuanya itu. Kemudian, datang daripada- Nya 'pertanda' sebagai bukti diizinkan menguasai dan memimpin makhluk, di mana setiap orang yang memandangnya pasti terpikat untuk mengambil manfaat'haibah' (kewibawaan) Allah s.w.t. dan nur-Nya.

" Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Back to top Go down
iltizam
Siswazah
Siswazah
iltizam


Posts : 401
Points : 5428
Reputation : 0
Join date : 2010-08-01

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptySat Aug 14, 2010 11:50 pm


Berusahalah selalu mengenal Allah Azza Wajalla. Jika kamu telah mengenal-Nya, nescaya akan mengenal selain-Nya.

Kenalilah Dia, kemudian cintailah. Jika kamu telah dapat melihat-Nya dengan mata hatimu, nescaya akan datang kepadamu berbagai kenikmatan. Jika kamu sudah selalu resah kepada-Nya, pasti

Nabi s.a.w. bersabda:
Ertinya:"Cintailah Allah s.w.t. kerana Dialah yang memberi makan kepadamu dari nikmat-nikmatnya. Dan cintailah aku, sebab Allah s.w.t. mencintai diriku".

Saudara! Allah Azza Wajalla telah memberimu berbagai macam nikmat. Sewaktu kamu berada di dalam kandungan ibumu, dan sesudah keluar daripadanya. Lalu, memberimu kesihatan, kekuatan dan keperkasaan. Dan menjadikan kamu sebagai 'muthi'in dan 'muslimin' serta tunduk kepada Nabi- Nya.
Bersyukur dan cinta nabi bererti syukur dan cinta Allah s.w.t. Jika kamu melihat berbagai macam nikmat dari-Nya, maka hilanglah segala mahabahmu kepada sesama makhluk. Lenyap dari sanubarimu. Orang yang arif billah, yang cinta kepada-Nya, yang selalu memandang-Nya dengan kedua mata hatinya, dan yang berkeyakinan bahawa mudarat dan manfaat bersumber daripada-Nya, tidak memandang kepada makhluk yang berbuat buruk terhadap dirinya. Jika mereka berbuat baik (ihsan) maka ia percaya, bahawa hal itu berkat kekuasaan Allah Azza Wajalla. Jika mereka berbuat buruk, ia bertekad bahawa hal itu timbul dari diri mereka sendiri, pandangannya telah beralih dari makhluk kepada Al-Khaliq. Di samping itu, ia memenuhi hak-hak syarie secara berterusan. Tidak meninggalkan hukum sama sekali.

Hati orang yang 'arifbillah', memang selalu berpindah- pindah dari tingkatan yang satu kepada tingkatan lain-Nya. Sehingga kuat zuhudnya terhadap makhluk, sanggup meninggalkan mereka dan memusatkan perhatiannya kepada Allah Azza Wajalla sepenuhnya, tawakalnya sangat tebal. Tidak mahu menggantungkan nasibnya kepada makhluk, hanya kepada Allah. Ia mengambil segala sesuatu yang diperlukannya. Akal fikirannya yang berserikat itu semakin kukuh. Ditambah lagi akal lain. Iaitu akal dari Allah Azza Wajalla.


SAUDARA KU YANG DI KASIHI SEKELIAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Very Happy
Back to top Go down
gaara
Sarjana
Sarjana
gaara


Posts : 1003
Points : 6065
Reputation : 1
Join date : 2010-07-24
Location : Malaysia

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptySun Aug 15, 2010 1:56 am

Salam....

semoga post ni menginsafkan diri kita....
Back to top Go down
gaara
Sarjana
Sarjana
gaara


Posts : 1003
Points : 6065
Reputation : 1
Join date : 2010-07-24
Location : Malaysia

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptyMon Aug 16, 2010 3:13 am

Salam....

ulamak pewaris nabi....... Sheikh Abdul kadir jailani Icon_biggrin
Back to top Go down
iltizam
Siswazah
Siswazah
iltizam


Posts : 401
Points : 5428
Reputation : 0
Join date : 2010-08-01

Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani EmptyMon Aug 16, 2010 3:48 am

MENGHILANGKAN KARAT HATI

Telah berkata Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, pada pagi hari Jumaat, bertempat di Madrasah pada tarikh 12 Zulkaedah, tahun 545 H:



Dari Rasulullah s.a.w., baginda bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya hati dapat berkarat. Cara menghilangnya adalah membaca Al Quran, ingat mati dan menghadiri majlis zikir".


Hati akan sentiasa berkarat. Bila tidak segera diubati dengan resepi yang diberikan Nabi s.a.w., maka akan berubah menjadi hitam pekat. Menjadi hitam, kerana jauh dari cahaya, menjadi hitam pekat, sebab pemiliknya rakus terhadap harta dunia, tanpa mengenal warak. Barang siapa dalam hatinya terdapat 'hubuddunya' (cinta dunia), maka hilanglah waraknya. Ia berusaha mengumpulkannya, tanpa memperhatikan mana yang halal dan mana yang haram. Hilang kewaspadaannya dalam usaha menumpuk-numpuk harta kekayaan. Hilang pula rasa malunya kepada Allah Azza wajalla dan 'muraqabah' kepada- Nya.

Kaumku! terimalah nasihat Nabimu. Hilangkanlah karat di hati sanubarimu dengan ubat yang telah dijelaskannya kepada­mu. Andaikata salah seorang di antara kamu tertipu suatu penyakit, kemudian sebahagian doktor memberi rawatan dan menjelaskan ubatnya, maka ia tidak dapat hidup enak dan tenang, sehingga nasihat doktor itu ia turuti dan ia amalkan.

Ingatlah selalu kepada Allah Azza Wajalla, di waktu 'khalwat' dan 'jalwat'mu. Jadikan Dia sebagai sasaran utama pandangan matamu. Sehingga seakan-akan kamu melihat- Nya. Bila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka Dia pasti melihatmu. Barang siapa ingat kepada Allah Azza Wajalla dengan kalbunya, bererti ia termasuk ahli zikir yang sebenarnya. Barang siapa yang tidak berzikir kepada Allah Azza Wajalla dengan kalbunya, bererti ia tidak termasuk kategori ahli zikir yang sebenarnya. Lisan itu pelayan hati dan pengikatnya.

Biasakanlah mendengarkan mau'idah. Sebab, bila hati tidak mengenal mau'idah jelas akan buta. Hakikat dalam segala tingkah. Kerana itu, sebahagian ulamak mengatakan bahawa seluruh kebaikan itu ada pada dua hala iaitu mengagungkan perintah-perintah Allah Azza Wajalla dan kasih sayang kepada makhluk ciptaan-Nya. Setiap orang yang tidak mengagungkan perintah Allah Azza Wajalla dan tidak kasih sayang kepada makhluk-Nya, bererti ia jauh dari-Nya.

Allah Azza Wajalla telah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. yang ertinya:

" Kasih sayanglah (terhadap sesama makhluk). Sehingga engkau dikasih sayangi. Sesungguhnya Aku kata Allah s.w.t. yang kasih sayang. Siapa yang kasih sayang, pasti akan dikasih sayangi dan akan Aku masukkan ke dalam syurga-Ku., maka untunglah orang yang berkasih sayang."

Usiamu habis kau gunakan berlumba-lumba dalam makan, minum, berpakaian dan menumpuk-numpuk harta kekayaan. Barang siapa ingin memperoleh keuntungan, hendaklah ia selalu sabar menahan nafsu berahinya dari segala yang haram, subahat dan syahwat. Hendaknya pula sabar dalam menunaikan perintah Allah Azza Wajalla dan menjauhi larangan-Nya, serta tidak membantah terhadap ketentuan takdir-Nya.

Kaum sufi sabar selalu bersama Allah. Tidak sabar menjauh dari-Nya. Sabar pula menuruti segala perintah-Nya. Juga sabar sentiasa berkomunikasi langsung dengan-Nya. Mereka selalu berupaya agar memperoleh kedudukan yang dekat1 kepada-Nya. Mereka keluar dari penjara nafsunya, kesenangan dan tabiatnya. Mereka berusaha untuk selalu berpegang kepada ketentuan-ketentuan syarak. Dan, berjalan menuju ke ribaan Tuhannya.

Dalam hal ini, mereka ditentang oleh berbagai malapetaka, musibah, kesusahan, kehinaan, dan kerendahan. Tetapi semuanya itu tidak mereka gubis. Mereka tidak gentar sedikitpun. Tidak berubah tekad. Terusmaju, pantangmundur sehingga mereka berhasil memperolehi keteguhan kalbu dan keperkasaan lahir batin.

Kaumku! Berusahalah untuk boleh bertemu dengan Allah Azza Wajalla. Marilah dengan Dia sebelum bertemu. Seorang mukmin mula-mula haruslah malu dengan Allah s.w.t., kemudian baru malu dengan makhluk-Nya. Malu yang dimaksudkan adalah dalam mengabaikan agama dan melanggar had-had syariat-Nya. Juga dalam membela agama Allah Azza Wajalla, menegakkan hukum-hukum dan menuruti segala perintah-Nya.

Firman Allah Azza Wajalla.
"Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya, mencegah

kamu un uk menjalankan agama Allah".

(An Nur, 2)


Barang siapa telah benar-benar mengikuti Rasulullah s.a.w, maka baginda akan memberinya baju besi dan topi baja. Memberinya pedang yang sangat tajam. Memancarkan sinar adab, perilaku, dan budi pekerti kepadanya. Juga akan memasangkan mahkota istimewa pada dirinya. Baginda amat senang dan mencintainya.


Bagaimana sikap baginda terhadap Tuhannya? Baginda sentiasa bersyukur kepada-Nya, dan menjadikan orang tersebut sebagai wakilnya di tengah-tengah umatnya, sebagai dai dan panutan mereka ke jalan menuju pintu Allah Azza Wajalla. Setelah ia dicabut Allah Azza Wajalla, muncullah orang lain dari umat ini (umat Muhammad) yang menggantikannya. Ia adalah salah satu dari individu-individu jutaan umat manusia.



Mereka berperanan memimpin makhluk. Sabar menerima fitnah mereka dan tidak bosan-bosan memberi nasihat dan mau'idah kepada mereka. Mereka tersenyum lebar saat bertemu muka dengan orang-orang munafik dan orang-orang fasik. Bahawasanya menyelamatkan mereka dari perilaku yang selama ini mereka lakukan. Dan akhirnya, membawa mereka ke pintu Allah Azza Wajalla.



Oleh sebab itu, berkatalah sebahagian kaum sufi. Tak ada orang yang tertawa di hadapan orang fasik, kecuali orang yang arif. Orang yang arif itu tertawa di hadapannya (orang fasik) dan memperlihatkan sikap seakan-akan ia tidak mengenalnya. Padahal, sebenarnya ia tahukan kerosakan agamanya (fasik) itu, kehitaman wajah kalbunya, kemarahan dan kekeruhan jiwanya.



Orang fasik dan munafik mengira bahawa mereka telah berhasil menyembunyikan dirinya dari sang arif itu. Sehingga, mereka mengira bahawa dia tidak mengetahui sama sekali. Tetapi, mereka tidak memiliki 'keramat' dalam menyembunyikan diri mereka itu. Sang arif, mengetahui mereka dengan isyaratnya, pandangan, percakapan dan gerak-gerinya. Ia mengetahui mereka melalui lahir dan batinnya. Tidak diragukan. Pasti.


Celaka, kalau kamu mengira telah dapat menyembunyikan diri dari pengawasan Ash-shiddiqin al'arifin al-alimin (orang-? orang terpercaya, arif dan alim), sampai bila engkau mengira umur untuk mengerjakan perbuatan yang tak bermanfaat sama sekali itu. Carilah orang-orang yang mampu menunjukkarn kamu ke jalan akhirat, hai orang-orang sesat? Allah Maha Besar, melebihi kamu, hai orang-orang buta hati dan bersekutu dengan berbagai penyebab! Hai para penyembah berhala Sesungguhnya mereka terhalang dari Allah Azza Wajalla.



Setiap orang yang berkeyakinan bahawa mudarat dar manfaat bersumber dari selain Allah Azza Wajalla, bererti ia bukan penyembah-Nya yang sejati. Ia adalah hamba sesuati yang dianggapnya sebagai sumber mudarat dan manfaat itu Ia, sekarang berada di neraka kebencian dan hijab. Dan kelal akan berada di neraka Jahim. Tidak ada seorang pun yanj selamat dari jilatan api neraka Allah Azza Wajalla, kecual orang-orang bertakwa, bertauhid, mukhlis dan orang-oranj yang mahu bertaubat dari segala dosanya.

Bertaubatlah kamu dengan kalbumu. Kemudian dengan lisanmu. Taubat adalah jantung hati negara yang dapat membalikkan negara hawa nafsumu, syaitan-syaitan dan teman- teman jahatmu. Jika engkau telah bertaubat, berubahlah pandanganmu, penglihatan, ucapan lisan, gurisan hati dan semua gerak-geri anggota tubuhmu. Makanan dan minumanmu menjadi bersih dari perkara haram dan subahat. Engkau berubah menjadi orang wira'i dalam urusan ma'isyahmu, juga dalam jual belimu. Menjadikan Allah sebagai tumpuan harapanmu. Meninggalkan adat isitiadat yang tidak berguna sama sekali bagi dirimu. Menggantikannya dengan berbagai macam ibadah. Menghilangkan segala bentuk maksiat. Dan menggantikannya dengan berbagai macam taat. Kemudian engkau realisasikan semuanya itu dalam realiti, di sertai kebenaran syariah dan syahadahnya. Sebab setiap kebenaran yang tidak disaksikan syariah adalah zindik.

Jika semua ini dapat kau realisasikan, maka tersingkirlah dari dirimu akhlak yang mazmumah. Dalam keadaan demikian ini, lahirmu selalu terpelihara dan batinmu sentiasa 'syughul' (sibuk) dengan Allah Azza Wajalla. Bila hai ini telah sempurna bagimu, kemudian seluruh isi dunia datang kepadamu dan seluruh makhluk baik yang dulu mahupun yang akan datang mengikutmu, maka hai iUftidak akan merubah posisimu dari pintu Allah, samasekali tidak. Juga tidak akan membahayakan dirimu. Sebab engkau selalu berdiri bersama-Nya, mengharap ke hadrat-Nya dan memandang kepada keagungan dan 'adzamah-Nya.

Jika engkau memandang keagungan-Nya, engkau akan terpisah, tetapi jika memandang sifat jamal-Nya, engkau akan kumpul. Engkau takut saat melihat keagungan (jalal)-Nya. Dan berharap ingin melihat sifat 'jamal-Nya. Engkau akan tersingkir melihat sifat Jalal-Nya dan tetap teguh saat melihat sifat 'jamal-Nya. Ya, alangkah bahagianya orang yang dapat menikmati makanan yang sangat lazat ini.

Allahumma ya Allah, berilah kami makanan ‘ qurbah' kepada

zat-Mu. Berilah kami minuman 'ketenteraman1 bersama-Mu.

Dan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.

Dan peliharalah kami dari azab neraka. Amin.
Back to top Go down
Sponsored content





Sheikh Abdul kadir jailani Empty
PostSubject: Re: Sheikh Abdul kadir jailani   Sheikh Abdul kadir jailani Empty

Back to top Go down
 
Sheikh Abdul kadir jailani
Back to top 
Page 1 of 1

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
E-Minda :: Minda :: Kreatif-
Jump to: