Who is online? | In total there are 19 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 19 Guests None Most users ever online was 288 on Tue Oct 12, 2021 2:28 pm |
|
| Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? | |
|
+9Payau Putih othman masterpiece7070 gaara iltizam Juang tolokminda faried Jebon 13 posters | |
Author | Message |
---|
Jebon Siswa-siswi
Posts : 91 Points : 5326 Reputation : 0 Join date : 2010-08-12
| Subject: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Sun Aug 22, 2010 4:32 pm | |
| First topic message reminder :Didalam riwayat hadis dikatakan Nabi Muhammad naik kelangit untuk mendapatkan perintah solat, dan dikatakan juga Nabi tawar menawar dengan Allah untuk mengurangkan jumlah solat sehinggalah Nabi mendapat solat 5 waktu sehari... Tidakkah riwayat hadis itu tidak logik kerana menggambarkan Allah tidak pandai planning dan flip-flop berkenaan perintah solat?? Dalam al-Quran menyebut Nabi mikraj tetapi tak kata pun Allah flip-flop dalam perintah solat... | |
| | |
Author | Message |
---|
faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 2:52 pm | |
| - masterpiece7070 wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- nak check tuhan pulak ke ..
Jadi anda percaya Tuhan itu flip-flop seperti yg hadis tu gambarkan?? BUKAN SALAH GAMBARAN HADIS CUMA FAHAMAN/GAMBARAN KAMU YANG SALAH, TIDAK ADA YANG SALAH MELAINKAN YANG SALAH-SALAH BELAKA BAGI KAMU. Jika flip-flop, maka pasti bukan Tuhan. Karena Tuhan tidak mungkin flip-flop, maka pasti yang tidak benar adalah Riwayat Bukhari. | |
| | | othman Sarjana
Posts : 551 Points : 5789 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 2:55 pm | |
| - faried wrote:
- masterpiece7070 wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- nak check tuhan pulak ke ..
Jadi anda percaya Tuhan itu flip-flop seperti yg hadis tu gambarkan?? BUKAN SALAH GAMBARAN HADIS CUMA FAHAMAN/GAMBARAN KAMU YANG SALAH, TIDAK ADA YANG SALAH MELAINKAN YANG SALAH-SALAH BELAKA BAGI KAMU. Jika flip-flop,
maka
pasti bukan Tuhan.
Karena Tuhan tidak mungkin flip-flop,
maka
pasti yang tidak benar adalah Riwayat Bukhari. tuhan memang flip flop la sedara . sebab tu dia boleh flip flopkan hati kamu . | |
| | | Jebon Siswa-siswi
Posts : 91 Points : 5326 Reputation : 0 Join date : 2010-08-12
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 3:12 pm | |
| - othman wrote:
- tuhan uji sikit jer kamu kata tuhan dah flip flop dah .. tuhan lebih belaka la .. nama dia pun tuhan . tak payah check tuhan . check jer diri sendiri .
Tuhan flip-flop yang tidak pandai planning yang digambarkan hadis tuh adakah mengambarkan Tuhan yang lebih belaka?? Adakah pandangan tuan tidak konsisten?? Ahh sudah?? | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 3:15 pm | |
| Salam, - Quote :
- Volume 1, Book 8, Number 345:
Narrated Abu Dhar:
Allah's Apostle said, "While I was at Mecca the roof of my house was opened and Gabriel descended,... Riwayat Bukhari di atas menjelaskan bahwa Jibril memasuki rumah Muhammad dengan cara membuka atap sebagaimana yang dilakukan oleh maling. Bukhari rupanya sangat keji menggambarkan Jibril. Cara tersebut sangat bertolak belakang dengan petunjuk Allah dalam Alquran. - Quote :
- 2:189 (Malay) "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: ""Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan
tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 3:27 pm | |
| - othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- salam
pada saudara nabi mana yg naik ke langit dalam surah tu . Sudah sy terangkan kpd fareid dan tolokminda diatas... salam
jadi apa masalah tuan . yg selalu turun ke bumi malaikat bawak wahyu . kalau tak salah aku ada dalam quran yg sebut bandingan nya ialah 1000 tahun masa yg akan di ambil manusia untuk sama kadar dgn sekali turun wahyu .
berapa laju cahaya .. itu di sukat dari matahari .. kira tak jauh mana . langit bukan kita tahu kat mana tapi akan mengambil masa 1000 tahun baru sampai .
sebab tu hadis tu penuh dgn simbolik . Bagaimana mungkin Jibril dan Muhammad bolak-balik naik-turun langit beberapa kali dalam semalam untuk menghadap kepada Tuhan?
Padahal Jibril naik menghadap tuhan hanya sekali dalam 50.000 tahun.
- Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Satu lagi bukti bahwa Riwayat Bukhari tentang Isra dan Mikraj bertentangan dengan Alquran. sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. kadarnya sehari = 50,000 tahun ... bukan sekali dalam 50,000 tahun . [/quote] Apa kadarnya sehari = 50,000 tahun, berarti naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam? Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. | |
| | | masterpiece7070 Siswazah
Posts : 260 Points : 5475 Reputation : 0 Join date : 2010-08-20 Age : 43
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 3:47 pm | |
| - Quote :
- naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam?
Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. - Quote :
- Riwayat Bukhari di atas menjelaskan bahwa Jibril memasuki rumah Muhammad dengan cara membuka atap sebagaimana yang dilakukan oleh maling.
Bukhari rupanya sangat keji menggambarkan Jibril.
Cara tersebut sangat bertolak belakang dengan petunjuk Allah dalam Alquran. SEBAB ITU BANYAK KALI SAYA KATA "KAMU MASIH JAHIL , AKAL KAMU BELUM MATANG UNTUK MENJADI PENYELIDIK MAHUPUN PENGKAJI, BELAJAR LAGI YA DAN JANGAN LUPA MENGKAJI DAN MENYELIDIKI LAGI YA... HIHIHI"
ADAKAH MALAIKAT = MANUSIA??? --- MUSYKIL NIH | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 3:58 pm | |
| - masterpiece7070 wrote:
-
- Quote :
- naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam?
Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. - Quote :
- Riwayat Bukhari di atas menjelaskan bahwa Jibril memasuki rumah Muhammad dengan cara membuka atap sebagaimana yang dilakukan oleh maling.
Bukhari rupanya sangat keji menggambarkan Jibril.
Cara tersebut sangat bertolak belakang dengan petunjuk Allah dalam Alquran. SEBAB ITU BANYAK KALI SAYA KATA "KAMU MASIH JAHIL , AKAL KAMU BELUM MATANG UNTUK MENJADI PENYELIDIK MAHUPUN PENGKAJI, BELAJAR LAGI YA DAN JANGAN LUPA MENGKAJI DAN MENYELIDIKI LAGI YA... HIHIHI"
ADAKAH MALAIKAT = MANUSIA??? --- MUSYKIL NIH Malaikat juga menggunakan tata-krama dan sopan-santun seperti manusia, ini ayat Alquran, silakan baca: - Quote :
- 11:69 (Malay) "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang
kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: ""Salaman"" (Selamat). Ibrahim menjawab: ""Salamun"" (Selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang." Menurut ayat di atas, malaikat masuk rumah dengan memberi salam. Apa memberi salam dari atap rumah? Lalu, apa masuk rumah dengan membuka atap rumah? Rendah sekali pekerti malaikat jika demikian perilakunya. | |
| | | masterpiece7070 Siswazah
Posts : 260 Points : 5475 Reputation : 0 Join date : 2010-08-20 Age : 43
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 4:12 pm | |
| | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 4:23 pm | |
| | |
| | | masterpiece7070 Siswazah
Posts : 260 Points : 5475 Reputation : 0 Join date : 2010-08-20 Age : 43
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 4:27 pm | |
| - Quote :
- NIAT/NAWAITU siapa yang tau?
Saya mengkaji sesuai teks Alquran. MEMANG ANDA SEORANG PENGKAJI YANG MEMPUNYAI NIAT | |
| | | othman Sarjana
Posts : 551 Points : 5789 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 4:51 pm | |
| - faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- salam
pada saudara nabi mana yg naik ke langit dalam surah tu . Sudah sy terangkan kpd fareid dan tolokminda diatas... salam
jadi apa masalah tuan . yg selalu turun ke bumi malaikat bawak wahyu . kalau tak salah aku ada dalam quran yg sebut bandingan nya ialah 1000 tahun masa yg akan di ambil manusia untuk sama kadar dgn sekali turun wahyu .
berapa laju cahaya .. itu di sukat dari matahari .. kira tak jauh mana . langit bukan kita tahu kat mana tapi akan mengambil masa 1000 tahun baru sampai .
sebab tu hadis tu penuh dgn simbolik . Bagaimana mungkin Jibril dan Muhammad bolak-balik naik-turun langit beberapa kali dalam semalam untuk menghadap kepada Tuhan?
Padahal Jibril naik menghadap tuhan hanya sekali dalam 50.000 tahun.
- Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Satu lagi bukti bahwa Riwayat Bukhari tentang Isra dan Mikraj bertentangan dengan Alquran. sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. kadarnya sehari = 50,000 tahun ... bukan sekali dalam 50,000 tahun . Apa kadarnya sehari = 50,000 tahun, berarti naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam? Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4.[/quote] bukan banyak kali tapi merujuk kepada kadar jika di bandingkan dgn masa yg akan di ambil manusia ke langit . | |
| | | gaara Sarjana
Posts : 1003 Points : 6272 Reputation : 1 Join date : 2010-07-24 Location : Malaysia
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 4:57 pm | |
| - faried wrote:
- gaara wrote:
Tunjuk ajar Nabi Musa a.s. kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengurangkan jumlah solat fardhu daripada 50 kepada 5 kali sehari, ia bukanlah sesuatu yang menggambarkan ALLAH tidak pandai planning. Kalau Nabi Musa dapat tunjuk ajar, artinya ritual salat sudah lama dan telah dilaksanakan oleh Nabi Musa dan umatnya.
Tetapi di mana buktinya?
Hanya umat beragama Islam saja yang melakukan ritual salat.
Satu bukti bahwa yang dikisahkan oleh Riwayat hanyalah dongeng kosong saja. Salam.... buktinya ada dlm wahyu Hadis yg ditolak mentah oleh sauadra faried and geng... | |
| | | Jebon Siswa-siswi
Posts : 91 Points : 5326 Reputation : 0 Join date : 2010-08-12
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 5:28 pm | |
| - faried wrote:
- Menurut ayat di atas, malaikat masuk rumah dengan memberi salam.
Apa memberi salam dari atap rumah?
Lalu, apa masuk rumah dengan membuka atap rumah?
Rendah sekali pekerti malaikat jika demikian perilakunya. Sudahlah hadis tuh menggambarkan malaikat Gabriel masuk rumah ikut bumbung, digambarkan pulak Tuhan flip-flop tak pandai planning... waduhh lahwal hadis pun diorang pakai... Bhs Indonesia bisa dibilang "ngomong lahwal" bisa gitu nggak?? | |
| | | masterpiece7070 Siswazah
Posts : 260 Points : 5475 Reputation : 0 Join date : 2010-08-20 Age : 43
| | | | Jebon Siswa-siswi
Posts : 91 Points : 5326 Reputation : 0 Join date : 2010-08-12
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 7:58 pm | |
| | |
| | | gaara Sarjana
Posts : 1003 Points : 6272 Reputation : 1 Join date : 2010-07-24 Location : Malaysia
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Wed Aug 25, 2010 8:47 pm | |
| Salam..... klau sy ikut.... wahyu... al-quran dan hadis..... - Quote :
- menggambarkan Tuhan flip-flop tidak pandai planning...
penjelasn sudah diberi di atas mengenAi perkara ini..... | |
| | | Juang Sarjana
Posts : 1397 Points : 6719 Reputation : 4 Join date : 2010-07-25 Age : 47
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 8:04 am | |
| - Jebon wrote:
- faried wrote:
- Menurut ayat di atas, malaikat masuk rumah dengan memberi salam.
Apa memberi salam dari atap rumah?
Lalu, apa masuk rumah dengan membuka atap rumah?
Rendah sekali pekerti malaikat jika demikian perilakunya. Sudahlah hadis tuh menggambarkan malaikat Gabriel masuk rumah ikut bumbung, digambarkan pulak Tuhan flip-flop tak pandai planning... waduhh lahwal hadis pun diorang pakai... Bhs Indonesia bisa dibilang "ngomong lahwal" bisa gitu nggak?? Salam, Kalau kita buat perbandingan dengan Al Quran, kita tak jumpa ayat-ayat yang mengambarkan Tuhan tidak pandai planning begitu. Ketegasan Tuhan bila menetapkan sesuatu suruhan memang ternyata. Umpamanya kisah malaikat disuruh sujud kepada Adam. Tiada pula malaikat tawar-menawar dengan Tuhan untuk sujud berapa kali sehari kepada Adam. Malah bila iblis tunjukkan kesombongannya, terus kena hukum dengan Tuhan. Tiada tolak-ansur. Perbezaan dengan Sifat-sifat Tuhan yang ditunjukkan dalam Al Quran itulah menyebabkan riwayat hadis sebegitu hanya taraf olok-olokan sahaja. Tetapi sebab selama ini mereka hidup menurut membuta-tuli, perbezaan sebegitu jelas pun mereka tak nampak-nampak. | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 9:48 am | |
| - othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- salam
pada saudara nabi mana yg naik ke langit dalam surah tu . Sudah sy terangkan kpd fareid dan tolokminda diatas... jadi apa masalah tuan . yg selalu turun ke bumi malaikat bawak wahyu . kalau tak salah aku ada dalam quran yg sebut bandingan nya ialah 1000 tahun masa yg akan di ambil manusia untuk sama kadar dgn sekali turun wahyu .
berapa laju cahaya .. itu di sukat dari matahari .. kira tak jauh mana . langit bukan kita tahu kat mana tapi akan mengambil masa 1000 tahun baru sampai .
sebab tu hadis tu penuh dgn simbolik . Bagaimana mungkin Jibril dan Muhammad bolak-balik naik-turun langit beberapa kali dalam semalam untuk menghadap kepada Tuhan?
Padahal Jibril naik menghadap tuhan hanya sekali dalam 50.000 tahun.
- Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Satu lagi bukti bahwa Riwayat Bukhari tentang Isra dan Mikraj bertentangan dengan Alquran. sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. kadarnya sehari = 50,000 tahun ... bukan sekali dalam 50,000 tahun . Apa kadarnya sehari = 50,000 tahun,
berarti
naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam?
Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. bukan banyak kali tapi merujuk kepada kadar jika di bandingkan dgn masa yg akan di ambil manusia ke langit . [/quote] Baik en Othman. Dalam kaitan/hubungan dengan kadar tersebut, apakah mungkin naik-turun langit beberapa kali dalam semalam yang hanya sekitar 12 jam hitungan waktu bumi? | |
| | | othman Sarjana
Posts : 551 Points : 5789 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 9:54 am | |
| - faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- salam
pada saudara nabi mana yg naik ke langit dalam surah tu . Sudah sy terangkan kpd fareid dan tolokminda diatas... jadi apa masalah tuan . yg selalu turun ke bumi malaikat bawak wahyu . kalau tak salah aku ada dalam quran yg sebut bandingan nya ialah 1000 tahun masa yg akan di ambil manusia untuk sama kadar dgn sekali turun wahyu .
berapa laju cahaya .. itu di sukat dari matahari .. kira tak jauh mana . langit bukan kita tahu kat mana tapi akan mengambil masa 1000 tahun baru sampai .
sebab tu hadis tu penuh dgn simbolik . Bagaimana mungkin Jibril dan Muhammad bolak-balik naik-turun langit beberapa kali dalam semalam untuk menghadap kepada Tuhan?
Padahal Jibril naik menghadap tuhan hanya sekali dalam 50.000 tahun.
- Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Satu lagi bukti bahwa Riwayat Bukhari tentang Isra dan Mikraj bertentangan dengan Alquran. sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. kadarnya sehari = 50,000 tahun ... bukan sekali dalam 50,000 tahun . Apa kadarnya sehari = 50,000 tahun,
berarti
naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam?
Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. bukan banyak kali tapi merujuk kepada kadar jika di bandingkan dgn masa yg akan di ambil manusia ke langit . Baik en Othman. Dalam kaitan/hubungan dengan kadar tersebut, apakah mungkin naik-turun langit beberapa kali dalam semalam yang hanya sekitar 12 jam hitungan waktu bumi?[/quote] salam kalau bapak yg bawak cahaya matahari ke bumi akan mengambil masa 10,000 tahun dgn kadar bapak . 12 jam bapak saya ingat bapak sudah kojol jika terus jalan . itu baru dari matahari . sebab tu para nabi dia tak perlu menyelidik . | |
| | | Payau Putih Siswazah
Posts : 106 Points : 5336 Reputation : 0 Join date : 2010-08-06 Location : Bumi Bertuah
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 10:44 am | |
| Salam, Baca kisah ini yang mereka sendiri pertikaikan.....
KISAH ISRA' MI'RAJ' Kisah Isra' Mi'raj' yang berlaku kepada Rasulullah s.a.w. bermula dari rumah Ummu Hani ' adalah begitu popular di kalangan masyarakat dan diutarakan dalam pelbagai bentuk yang menarik terutamanya pada musim ' Isra' Mi'raj' Kisah ini diterima bulat - bulat tanpa dipersoalkan dan diperiksa kecacatannya oleh kerana ia telah dimasukkan ke dalam sukatan - sukatan mata pelajaran Agama Islam termasuklah sukatan yang disediakan oleh Universiti al-Azhar- Sila rujuk buku sukatan pelajaran Muthala'ah yang diterbitkan oelh Universiti al-Azhar untuk peringkat menengahnya . Kita berasa sedih dengan nasib ummah yang malang ini . Setelah merosot dalam segala-galanya dan berada dalam keadaan tenat, umat Islam disuapkan pula dengan ubat-ubat beracun berupa cerita -cerita yang karut marut seperti ini . Apa agaknya yang akan terjadi kepada ummah ini jika keadaan ini dibiarkan terus merebak . Walaupun al-Quran secara lantang mengatakan , " Maha Suci Tuhan yang telah menperjalankan hambaNya pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa"- ( Surah al-Isra' ayat 11 ); walaupun Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan lain - lain kitab hadis yang muktabar dengan terang - terang menyebutkan riwayat dari Anas bin Malik dan Malik bin Sa'sa'ah bahawa Nabi s.a.w. bersabda, " Ketika saya berada di Baitullah, ketika saya berada dalam hatim ( yakni di Masjidil Haram )", namun sebahagian besar ulama' masih lagi dengan lantang berkhutbah di atas mimbar dengan mengemukakan riwayat mi'raj Nabi s.a.w. bermula dari rumah Ummu Hani '! Mereka adalah golongan yang membaca al-Quran dan hadis, tetapi masih tidak mahu meninggalkan riwayat tersebut. Sebaliknya mereka cuba mengemukakan bermacam - macam ta'wilan dengan mengatakan umpamanya, rumah Ummu Hani' itu terletak dalam hatim! Padahal telah diketahui umum bahawa tiada rumah sesiapapun dalam hatim itu! Ada juga yang mengatakan bahawa ketika Baginda s.a.w. beristirehat di rumah Ummu Hani', tiba - tiba datang dua orang malaikat, mereka menebuk bumbung rumah Ummu Hani' lalu mengangkat Baginda s.a.w. ke Ka'bah. Ta'wilan - ta'wilan seumpamanya ini terpaksa dilakukan oleh mereka untuk mengkompromikan keterangan al-Quran dan hadis yang jelas dengan riwayat "Imam al-Maghazi" Muhammad bin Ishaq. Begitu mendalamnya kesan dan pengaruh Ibnu Ishaq itu dalam fikiran umat Islam dan ia melekat dengan begitu kuat sekali sehingga tidak boleh ditanggalkan lagi ! Sebenarnya, cerita yang mengatakan dua malaikat menebuk bumbung rumah Ummu Hani' untuk membawa keluar Rasulullah s.a.w. ke Baitullah atau ke Masjidil Haram itu lebih cocok dikaitkan dengan inovasi kumpulan penculik dari mengaitkannya dengan sabda Nabi s.a.w.! Akan ada pula nanti orang yang bersangka baik terhadap pengendap-pengendap atau penyamun - penyamun yang mengintai-intai mereka dari atas bumbung rumah.....manalah tahu jangan - jangan mereka juga malaikat seperti yang tersebut dalam riwayat ini !!!. Kisah ini bukan sahaja telah dikemukakan oleh Ibnu Ishaq, malah ia juga telah dikemukakan oleh al-Kalbi- seorang pendusta besar dan Syi'ah pekat seperti Ibnu Ishaq dan ramai lagi orang - orang yang seperti mereka . Riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Ishaq adalah sebagaimana berikut: Di antara kisah yang sampai kepada saya dari Ummu Hani' binti Abi Thalib berhubung Isra' Rasulullah s.a.w ialah beliau (Ummu Hani') menceritakan, " Rasulullah s.a.w. tidak diIsra'kan melainkan ketika Baginda s.a.w berada di rumahku. Baginda s.a.w tidur di samping ku pada malam itu di rumah ku. Mula-mula Baginda s.a.w bersembahyang Isya' kemudian tidur. Kami pun turut tidur. Sebelum fajar Rasulullah telahpun mengejutkan kami lalu bersembahyang Subuh. Kami bersembahyang bersamanya ." Setelah itu Rasulullah bersabda, " Wahai Ummu Hani'! Malam tadi saya telah bersembahyang bersama kamu seperti yang kamu tahu di wadi ini. Selepas itu saya pergi ke Baitul Maqdis dan bersembahyang di sana dan sekarang saya bersembahyang Subuh bersama kamu seperti yang kamu saksikan." "Setelah itu Rasulullah s.a.w bangkit untuk keluar. Aku memegang hujung selimut Baginda s.a.w, maka tersingkap perut Nabi s.a.w bagaikan kain qibti yang berlipat lalu aku pun berkata kepada Baginda s.a.w, " Wahai Nabiyallah! Janganlah engkau ceritakan perkara ini kepada orang ramai, nanti mereka akan mendustakan engkau dan menyakitimu". Baginda s.a.w berkata, " Demi Allah! Aku tetap akan menceritakan kepada mereka". Ummu Hani'' berkata, "Akupun memerintahkan seorang sahaya perempuanku berketurunan Habsyi," Eh! Ikutlah Rasulullah s.a.w. supaya engkau dapat mendengar apa yang disampaikannya kepada orang ramai dan apa pula reaksi mereka terhadap keterangan Baginda itu ." Sebelum itu Ibnu Ishaq telah pun mengemukakan peristiwa Isra' Mi'raj yang dinukilnya dari Hasan Basri di mana diceritakan, " Setelah pagi sekembalinya Rasulullah s.a.w dari Isra' Mi'raj, Baginda s.a.w menceritakan kepada orang - oang Quraisy peristiwa perjalanannya. Berkatalah kebanyakan orang, " Demi Allah ! Pelik betul cerita ini . Jarak yang direntasi oleh unta sebulan perjalanan dari Mekah ke Syam dan sebulan pula perjalanan balik dari sana ke Mekah mungkinkah boleh direntasi oleh Muhammad dalam hanya satu malam dan sudah pun ia sampai ke Mekah? " Maka ramailah orang - orang yang telah memeluk Islam menjadi murtad. Orang ramai terus pergi kepada Abu Bakar untuk bertanya beliau.." - ( Ibid jilid 2 m.s. 32,33 & 34 ) Ibnu Ishaq , Ibnu Sa'ad dan al-Kalbi langsung tidak mengemukakan isnad mereka dalam menyampaikan kisah ini. Tetapi Ibnu Jarir, at-Thabari , Baihaqi, Ibnu Abi Hatim, Abu Ya'la dan Ibnu Asakir telah mengemukakan isnad bagi kisah ini. Perawi - perawi yang tersebut dalam isnad mereka ialah Abu Ja'far -ar Razi, Abu Harun al-Abdi dan Khalid bin Yazid atau Abu Malik. Marilah kita berkenalan sebentar dengan perawi - perawi tersebut :- 1) Abu Ja'far ar-Razi Namanya Isa bin Abi Isa. Lahir di Basrah dan menetap di Ray . Di antara orang yang meriwayatkan daripada beliau ialah anak beliau sendiri Abdullah dan Abu Nu'aim. Meskipun Yahya bin Ma'in dan Abu Hatim mengatakan beliau seorang tsiqah namun Ali Ibnu Madini mengatakan beliau seringkali melakukan kesilapan. Riwayat - riwayatnya bercelaru. Fallas berkata , " Ingatannya sangat teruk." Ibnu Hibban berkata, " Dia seringkali mengemukakan riwayat - riwayat yang mungkar dengan menghubungkan kepada Imam - Imam yang masyhur." Abu Zur'ah berkata, " Selalu dia mengalami kecelaruan fikiran ( waham )." Imam Zahabi pula berkata , " Dia telah mengemukakan peristiwa Mi'raj dalam satu riwayat yang panjang melalui Rabi' bin Anas. Diambilnya dari Abu al-'Aaliah dan Abu al-' Aaliah pula mengambilnya dari Abu Hurairah. Di dalam riwayatnya itu banyak sekali perkara - perkara mungkar ".- ( Mizan al-I'tidal jilid 3 m.s. 320 ) Imam Zahabi telah menghukum mungkar riwayat ini kerana terdapat dalam sanadnya Abu Ja'far ar-Razi, kerana kecacatan pada buruknya ingatannya dan beliau selalu mengaitkan cerita karut dengan Imam-Imam yang masyhur. Bagaimana dengan dua orang lagi perawi dalam isnad tersebut ? Selepas Abu Ja'far ar-Razi mari kita lihat perawi seterusnya . 2) Khalid bin Yazid Abu Malik ad-Dimasyqi - Dia adalah penduduk Damsyik. Yahya bin Ma'in berkata, " Dia adalah seorang manusia yang lemah". Imam Ahmad berkata, " Dia tiada bernilai langsung." Nasa'i berkata , " Dia tidak tsiqah". Daraquthni berkata berkata, " Dia seorang da'if". Ibnu Abi al-Hawari menceritakan bahawa, " Saya pernah mendengar Yahya bin Ma'in berkata, " Di Iraq ada sebuah kitab yang perlu dikebumikan iaitu tafsir al-Kalbi ( yang kemudiannya terkenal dengan Tafsir Ibnu Abbas ) . Di Syam pula ada sebuah kitab yang juga perlu dikebumikan iaitu kitab ad-Diyat tulisan Khalid bin Yazid. Hati Khalid ini tidak akan senang selagi tidak berbohong tentang ayahnya dan para sahabat ". Ahmad bin Abi al-Hawari ini juga berkata, " Dulu saya pernah menyalin kitab Khalid ini tetapi kemudiannya saya memberikannya kepada penjual ubat untuk dijadikan kertas pembungkus ubat-ubatnya." Imam Zahabi berkata , " Dia dilahirkan pada tahun 105H dan mati ketika berumur 80 tahun." - ( Lihat Mizan al-I'tidal jilid 1 m.s 654 ) Keterangan di atas membuktikan bahawa Khalid bin Yazid adalah seorang yang tidak boleh diterima menurut sekalian ulama' hadis. Imam Yahya bin Ma'in bahkan mengatakan beliau seorang pendusta besar. Dia banyak berbohong tentang para sahabat . 3) Perawi ketiga ialah Abu Harun al-Abdi Namanya ialah Umarah bin al-Juwain. Riwayat-riwayatnya terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah. Imam Zahabi berkata , " Dha'if." Hammaad bin Zaid berkata , " Pembohong." Imam Ahmad berkata , " Tidak bernilai langsung." Yahya bin Ma'in berkata, " Dia seorang dha'if ( lemah ). Riwayat - riwayatnya tidak boleh dibenarkan." Nasa'i berkata , " Matrukul hadis ( seorang yang ditinggalkan dan tidak dipakai hadisnya )." Ibnu Hibban berkata, " Dia selalu mengaitkan riwayat-riwayat dengan Abu Sa'id al-Khudri iaitu riwayat - riwayat yang tidak pernah dikemukakan oleh Abu Sa'id." Imam Syu'bah berkata , " Kalau aku diberi pilihan di antara 2 perkara, sama ada aku dibunuh atau mengemukakan kepada orang ramai riwayat - riwayat Abu Harun, maka aku akan memilih supaya dibunuh , aku tidak akan mengemukakan riwayatnya. Sebelum ini aku selalu bertanyakan halnya dari setiap qafilah yang datang tetapi kemudian dia datang ke Basrah. Padanya ada sebuah kitab. Saya membaca kitab itu. Saya mendapati dia menuliskan keburukan - keburukan Ali di dalamnya." Iman Daraquthni berkata , " Dia seorang yang sentiasa berubah-ubah. Kadang - kadang menjadi seorang Rafidhi ( Syi'ah ), kadang - kadang menjadi seorang Khariji (orang Khawarij)." Ibnu Hibban berkata , " Riwayat - riwayat yang dikaitkannya dengan Abu Sa'id al-Khudri semuanya bohong. Abu Sa'id tidak pernah meriwayatkan begitu. " Jauzajani berkata , " Abu Harun adalah seorang pendusta besar. Dia selalu menuduh para sahabat dengan pelbagai tuduhan." Syu'bah berkata lagi, " Pernah aku pergi kepadanya dan meminta supaya menunjukkan kepadaku riwayat - riwayat yang dikaitkan Abu Sa'id dengannya . Dia meletakkan sebuah kitab di hadapanku. Di antara yang tersebut di dalam kitab itu ialah Abu Sa'id al-Khudri berkata bahawa Utsman bin Affan telah benar - benar kufur terhadap Allah s.w.t. sebelum beliau wafat. Saya mengembalikan kitab itu kepadanya dan terus pulang . Itulah dia Abu Harun al-Abdi yang menulis tentang keburukan - keburukan Sayyidina Ali dan juga keburukan - keburukan Sayyidina Utsman. Jika orang seperti ini mengemukakan riwayat yang menyebut bahawa , " Setelah Nabi S.A.W menceritakan peristiwa Isra' Mi'raj yang dialaminya, maka murtadlah sekian ramai orang - orang yang telah memeluk Islam; barangkali mengikut Abu Harun al-Abdi ini termasuklah juga Sayyidina Ali dan Sayyidina Utsman , kerana bukanlah ramai sangat orang - orang yang telah memeluk agama Islam hingga ke waktu itu . Yahya bin Ma'in berkata, " Abu Harun mempunyai satu sahifah yang dipanggilnya Sahifah al-Washi ( penerima wasiat atau Sahifah Ali ) . Saleh bin Muhammad pula berkata bahawa, " Abu Harun lebih bohong daripada Firaun. Dia telah meninggal dunia pada tahun 134H." - ( Lihat Mizanu al-I'tidal jilid 3 m/s 173-174 ). Itulah sekilas pandang tentang perawi - perawi kisah Isra' Nabi S.A.W dari rumah Ummu Hani'. Mereka terdiri dari orang - orang Syi'ah seperti Ibnu Ishaq juga dan telah dihukum oleh ulama' Rijal dengan pelbagai hukuman seperti yang telah dikemukakan tadi . Sekarang mari pula kita menilai riwayat tersebut dengan neraca dirayah dan logik untuk menentukan di mana letaknya kepalsuan dan serentak dengan itu dapat kita faham apa maksud sebenar di sebalik cereka itu . 1) Isra' dan Mi'raj Nabi s.a.w. berlaku sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Pada waktu itu Ummu Hani' masih belum memeluk agama Islam. Beliau hanya memeluk agama Islam setelah Mekah ditakluk Nabi pada tahun 8 Hijrah. 2) Sembahyang Isya' dan Subuh baru difardhukan pada malam Mi'raj itu. Bagaimana mungkin seperti yang tersebut di dalam riwayat ini di mana Nabi s.a.w telah bersembahyang Isya' bersama Ummu Hani' yang belum Islam di rumahnya ? 3) Siapakah yang dimaksudkan oleh Ummu Hani' dengan perkataan ' kami' dalam riwayat ini iaitu……" Kami bersembahyang bersama Nabi"? Kalau yang dimaksudkan ' kami' di sini termasuk suami beliau Hubairah, maka suaminya adalah di antara musuh ketat Rasulullah s.a.w pada ketika itu bahkan setelah Mekah dikuasai Nabi s.a.w pun dia tidak memeluk agama Islam sebaliknya cabut lari ke Najran. Kemudian dari sana dia berangkat pula ke Rom lalu menganut agama Kristian dan mati sebagai seorang Kristian . 4) Tersebut juga dalam sirah bahawa Nabi s.a.w telah melamar Ummu Hani' kepada Abu Thalib sebelum Baginda s.a.w berkahwin dengan Khadijah tetapi Abu Thalib menolak mentah-mentah lamaran itu dengan alasan Nabi s.a.w seorang yang papa kedana dan tidak mulia . Setelah itu Abu Thalib mengahwinkan Ummu Hani' dengan Hubairah yang merupakan musuh ketat Rasulullah s.a.w Dalam keadaan sebegini wajarkah Nabi s.a.w bermalam di rumah Ummu Hani' ? Sememangnya musuh - musuh Islam mereka cerita ini dengan maksud menuduh Nabi S.A.W dengan 2 tuduhan iaitu :- 1) Jika kita andaikan Hubairah pada malam itu berada di rumah maka ia menunjukkan betapa tidak malunya Nabi s.a.w kerana telah bermalam di rumah seorang yang Nabi sendiri telah dianggap sebagai papa kedana dan tidak mulia berbanding orang itu . Lebih penting dari itu, bagaimana Rasulullah s.a.w boleh bermalam di rumah musuhnya ? Tidakkah mungkin Hubairah juga telah mengetahui bahawa Nabis.a.w pernah melamar Ummu Hani' sebelumnya ? Tidakkah mungkin timbul rasa cemburu di dalam hati Hubairah, manalah tahu kalau - kalau Nabi s.a.w masih menaruh hati kepada isterinya ? Apalagi bila diingatkan Muhamamd adalah musuh ketatnya ? 2) Jika diandaikan pada malam itu Hubairah tiada ti rumah pula , maka cerita ini akan membuka peluang seluas - luasnya untuk meragui kesucian peribadi Nabi S.A.W, kerana Nabi S.A.W digambarkan telah tidur bersama seorang perempuan yang pernah dilamarnya dahulu , di rumah perempuan itu pada ketika ketiadaan suaminya. Malah cerita ini menunjukkan betapa intimnya perhubungan Nabi s.a.w dengan Ummu Hani'. Keadaan ini dapat dilihat dengan jelas pada keesokan paginya bila mana Nabi s.a.w bersedia untuk keluar memberitahu orang ramai tentang Isra' Mi'rajnya, bagaimana Ummu Hani memegang hujung selimutnya sehingga terdedah perut Nabi s.a.w yang digambarkan seperti kain qibti yang berlipat . 3) Kisah ini jelas bertentangan dengan al-Quran dan hadis - hadis Nabi s.a.w yang sahih menurut ilmu usul hadis. Salah satu tanda kepalsuan sesuatu hadis itu ialah ia bercanggah dengan al-Quran dan hadis - hadis yang sahih . 4) Tidak masuk akal sama sekali Nabi s.a.w akan meninggalkan rumahnya sepanjang malam untuk bermalam di rumah seorang perempuan asing dalam keadaan di rumah Baginda S.A.W sendiri masih ada dua orang anak perempuan Baginda iaitu Fatimah dan Ummi Kultsum. Dalam kisah ini tidak diterangkan pula kepada siapakah Nabi s.a.w meninggalkan mereka berdua dan untuk apa Nabi s.a.w bermalam di rumah Ummu Hani ' ? 5) Tindakan Ummu Hani' memegang hujung selimut Nabi s.a.w pada keesokan paginya menunjukkan dengan jelas bahawa Hubairah tiada di rumah. Kalau Hubairah tiada di rumah maka siapakah lagi yang tidur di rumah Ummu Hani ' pada malam itu dan bersembahyang secara berjamaah ? Sesungguhnya kisah ini merupakan satu serangan yang amat dahsyat terhadap kesucian peribadi Nabi s.a.w. Ia tidak mungkin dicipta dan direka kecuali oleh musuh - musuh Nabi s.a.w 6) Dalam riwayat Hasan Basri pula tersebut bahawa setelah Nabi s.a.w mengemukakan peristiwa Isra' dan Mi'raj, maka murtadlah ramai orang yang telah memeluk agama Islam. Tetapi tidak pula dalam riwayat ini disebutkan nama orang - orang yang telah murtad itu . Siapakah mereka ? Sedangkan orang - orang yang memeluk agama Islam pada ketika itu tidaklah begitu ramai. Nama - nama mereka pun disebutkan dengan jelas dalam kitab - kitab sirah. Sesungguhnya kisah ini juga merupakan satu serangan ke atas keikhlasan dan keteguhan para iman para sahabat Nabi s.a.w ia hanya rekaan musuh - musuh sahabat semata - mata 7) Sebenarnya orang - orang yang merekacipta kisah ini adalah orang - oang Syi'ah seperti yang terbukti pada latar belakang perawi - perawinya yang telah disebutkan sebelum ini. Sesuatu cerita rekaan Syi'ah pasti akan mempunyai unsur melebih-lebihkan Sayyidina Ali dan mengistimewakan nya dari sahabat - sahabat Nabi s.a.w yang lain . Bukankah Ummu Hani' ini kakak kepada Sayyidina Ali, anak kepada Abu Thalib ? Bagaimana Syi'ah akan melepaskan peluang ini ? Mereka tidak menerima sesuatu peristiwa besar yang berlaku kepada Rasulullah s.a.w tanpa adanya peranan Sayyidina Ali atau keluarganya di sebalik peristiwa itu . Sumber: www.darulkautsar.net | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 10:46 am | |
| - othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- faried wrote:
- othman wrote:
- Jebon wrote:
- othman wrote:
- salam
pada saudara nabi mana yg naik ke langit dalam surah tu . Sudah sy terangkan kpd fareid dan tolokminda diatas... jadi apa masalah tuan . yg selalu turun ke bumi malaikat bawak wahyu . kalau tak salah aku ada dalam quran yg sebut bandingan nya ialah 1000 tahun masa yg akan di ambil manusia untuk sama kadar dgn sekali turun wahyu .
berapa laju cahaya .. itu di sukat dari matahari .. kira tak jauh mana . langit bukan kita tahu kat mana tapi akan mengambil masa 1000 tahun baru sampai .
sebab tu hadis tu penuh dgn simbolik . Bagaimana mungkin Jibril dan Muhammad bolak-balik naik-turun langit beberapa kali dalam semalam untuk menghadap kepada Tuhan?
Padahal Jibril naik menghadap tuhan hanya sekali dalam 50.000 tahun.
- Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Satu lagi bukti bahwa Riwayat Bukhari tentang Isra dan Mikraj bertentangan dengan Alquran. sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. kadarnya sehari = 50,000 tahun ... bukan sekali dalam 50,000 tahun . Apa kadarnya sehari = 50,000 tahun,
berarti
naik-turun langit banyak kali dalam semalam, yaitu sekitar 12 jam?
Sangat tidak masuk akal merujuk 70.4. bukan banyak kali tapi merujuk kepada kadar jika di bandingkan dgn masa yg akan di ambil manusia ke langit . Baik en Othman.
Dalam kaitan/hubungan dengan kadar tersebut, apakah mungkin naik-turun langit beberapa kali dalam semalam yang hanya sekitar 12 jam hitungan waktu bumi? kalau bapak yg bawak cahaya matahari ke bumi akan mengambil masa 10,000 tahun dgn kadar bapak . 12 jam bapak saya ingat bapak sudah kojol jika terus jalan . itu baru dari matahari . sebab tu para nabi dia tak perlu menyelidik . [/quote] Cahaya matahari tidak disebutkan dalam 70.4. - Quote :
- TaAAruju almalaikatu waalrroohu ilayhi fee yawmin kana miqdaruhu khamseena alfa sanatin
70:4 (Malay) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Pemahaman saya atas ayat tersebut adalah bahwa: malaikat naik setiap 50 ribu tahun menurut hitungan manusia. En Othman mamahami dengan membandingkan kecepatan malaikat dan kecepatan manusia. Kecepatan manusia tidaklah tetap (konstan), tetapi senantiasa berubah, dari merangkak, berjalan hingga naik pesawat terbang. Kecepatan pesawat terbang juga terus meningkat, sehingga bagi saya angka 50.000 tahun dalam Alquran harus senantiasa diubah jika yang dimaksud adalah perbandingan kecepatan malaikat dengan kecepatan manusia. | |
| | | faried Sarjana
Posts : 524 Points : 5782 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 10:55 am | |
| - Payau Putih wrote:
- Salam,
Baca kisah ini yang mereka sendiri pertikaikan.....
KISAH ISRA' MI'RAJ' Kisah Isra' Mi'raj' yang berlaku kepada Rasulullah s.a.w. bermula dari rumah Ummu Hani ' adalah begitu popular di kalangan masyarakat dan diutarakan dalam pelbagai bentuk yang menarik terutamanya pada musim ' Isra' Mi'raj'
Kisah ini diterima bulat - bulat tanpa dipersoalkan dan diperiksa kecacatannya oleh kerana ia telah dimasukkan ke dalam sukatan - sukatan mata pelajaran Agama Islam termasuklah sukatan yang disediakan oleh Universiti al-Azhar- Sila rujuk buku sukatan pelajaran Muthala'ah yang diterbitkan oelh Universiti al-Azhar untuk peringkat menengahnya .
Kita berasa sedih dengan nasib ummah yang malang ini . Setelah merosot dalam segala-galanya dan berada dalam keadaan tenat, umat Islam disuapkan pula dengan ubat-ubat beracun berupa cerita -cerita yang karut marut seperti ini . Apa agaknya yang akan terjadi kepada ummah ini jika keadaan ini dibiarkan terus merebak .
Walaupun al-Quran secara lantang mengatakan , " Maha Suci Tuhan yang telah menperjalankan hambaNya pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa"- ( Surah al-Isra' ayat 11 ); walaupun Sahih Bukhari, Sahih Muslim dan lain - lain kitab hadis yang muktabar dengan terang - terang menyebutkan riwayat dari Anas bin Malik dan Malik bin Sa'sa'ah bahawa Nabi s.a.w. bersabda, " Ketika saya berada di Baitullah, ketika saya berada dalam hatim ( yakni di Masjidil Haram )", namun sebahagian besar ulama' masih lagi dengan lantang berkhutbah di atas mimbar dengan mengemukakan riwayat mi'raj Nabi s.a.w. bermula dari rumah Ummu Hani '!
Mereka adalah golongan yang membaca al-Quran dan hadis, tetapi masih tidak mahu meninggalkan riwayat tersebut. Sebaliknya mereka cuba mengemukakan bermacam - macam ta'wilan dengan mengatakan umpamanya, rumah Ummu Hani' itu terletak dalam hatim! Padahal telah diketahui umum bahawa tiada rumah sesiapapun dalam hatim itu! Ada juga yang mengatakan bahawa ketika Baginda s.a.w. beristirehat di rumah Ummu Hani', tiba - tiba datang dua orang malaikat, mereka menebuk bumbung rumah Ummu Hani' lalu mengangkat Baginda s.a.w. ke Ka'bah.
Ta'wilan - ta'wilan seumpamanya ini terpaksa dilakukan oleh mereka untuk mengkompromikan keterangan al-Quran dan hadis yang jelas dengan riwayat "Imam al-Maghazi" Muhammad bin Ishaq.
Begitu mendalamnya kesan dan pengaruh Ibnu Ishaq itu dalam fikiran umat Islam dan ia melekat dengan begitu kuat sekali sehingga tidak boleh ditanggalkan lagi !
Sebenarnya, cerita yang mengatakan dua malaikat menebuk bumbung rumah Ummu Hani' untuk membawa keluar Rasulullah s.a.w. ke Baitullah atau ke Masjidil Haram itu lebih cocok dikaitkan dengan inovasi kumpulan penculik dari mengaitkannya dengan sabda Nabi s.a.w.! Akan ada pula nanti orang yang bersangka baik terhadap pengendap-pengendap atau penyamun - penyamun yang mengintai-intai mereka dari atas bumbung rumah.....manalah tahu jangan - jangan mereka juga malaikat seperti yang tersebut dalam riwayat ini !!!.
Kisah ini bukan sahaja telah dikemukakan oleh Ibnu Ishaq, malah ia juga telah dikemukakan oleh al-Kalbi- seorang pendusta besar dan Syi'ah pekat seperti Ibnu Ishaq dan ramai lagi orang - orang yang seperti mereka .
Riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Ishaq adalah sebagaimana berikut: Di antara kisah yang sampai kepada saya dari Ummu Hani' binti Abi Thalib berhubung Isra' Rasulullah s.a.w ialah beliau (Ummu Hani') menceritakan, " Rasulullah s.a.w. tidak diIsra'kan melainkan ketika Baginda s.a.w berada di rumahku. Baginda s.a.w tidur di samping ku pada malam itu di rumah ku. Mula-mula Baginda s.a.w bersembahyang Isya' kemudian tidur. Kami pun turut tidur. Sebelum fajar Rasulullah telahpun mengejutkan kami lalu bersembahyang Subuh. Kami bersembahyang bersamanya ."
Setelah itu Rasulullah bersabda, " Wahai Ummu Hani'! Malam tadi saya telah bersembahyang bersama kamu seperti yang kamu tahu di wadi ini. Selepas itu saya pergi ke Baitul Maqdis dan bersembahyang di sana dan sekarang saya bersembahyang Subuh bersama kamu seperti yang kamu saksikan."
"Setelah itu Rasulullah s.a.w bangkit untuk keluar. Aku memegang hujung selimut Baginda s.a.w, maka tersingkap perut Nabi s.a.w bagaikan kain qibti yang berlipat lalu aku pun berkata kepada Baginda s.a.w, " Wahai Nabiyallah! Janganlah engkau ceritakan perkara ini kepada orang ramai, nanti mereka akan mendustakan engkau dan menyakitimu". Baginda s.a.w berkata, " Demi Allah! Aku tetap akan menceritakan kepada mereka". Ummu Hani'' berkata, "Akupun memerintahkan seorang sahaya perempuanku berketurunan Habsyi," Eh! Ikutlah Rasulullah s.a.w. supaya engkau dapat mendengar apa yang disampaikannya kepada orang ramai dan apa pula reaksi mereka terhadap keterangan Baginda itu ."
Sebelum itu Ibnu Ishaq telah pun mengemukakan peristiwa Isra' Mi'raj yang dinukilnya dari Hasan Basri di mana diceritakan, " Setelah pagi sekembalinya Rasulullah s.a.w dari Isra' Mi'raj, Baginda s.a.w menceritakan kepada orang - oang Quraisy peristiwa perjalanannya. Berkatalah kebanyakan orang, " Demi Allah ! Pelik betul cerita ini . Jarak yang direntasi oleh unta sebulan perjalanan dari Mekah ke Syam dan sebulan pula perjalanan balik dari sana ke Mekah mungkinkah boleh direntasi oleh Muhammad dalam hanya satu malam dan sudah pun ia sampai ke Mekah? " Maka ramailah orang - orang yang telah memeluk Islam menjadi murtad. Orang ramai terus pergi kepada Abu Bakar untuk bertanya beliau.." - ( Ibid jilid 2 m.s. 32,33 & 34 )
Ibnu Ishaq , Ibnu Sa'ad dan al-Kalbi langsung tidak mengemukakan isnad mereka dalam menyampaikan kisah ini. Tetapi Ibnu Jarir, at-Thabari , Baihaqi, Ibnu Abi Hatim, Abu Ya'la dan Ibnu Asakir telah mengemukakan isnad bagi kisah ini. Perawi - perawi yang tersebut dalam isnad mereka ialah Abu Ja'far -ar Razi, Abu Harun al-Abdi dan Khalid bin Yazid atau Abu Malik. Marilah kita berkenalan sebentar dengan perawi - perawi tersebut :-
1) Abu Ja'far ar-Razi
Namanya Isa bin Abi Isa. Lahir di Basrah dan menetap di Ray . Di antara orang yang meriwayatkan daripada beliau ialah anak beliau sendiri Abdullah dan Abu Nu'aim. Meskipun Yahya bin Ma'in dan Abu Hatim mengatakan beliau seorang tsiqah namun Ali Ibnu Madini mengatakan beliau seringkali melakukan kesilapan. Riwayat - riwayatnya bercelaru. Fallas berkata , " Ingatannya sangat teruk." Ibnu Hibban berkata, " Dia seringkali mengemukakan riwayat - riwayat yang mungkar dengan menghubungkan kepada Imam - Imam yang masyhur." Abu Zur'ah berkata, " Selalu dia mengalami kecelaruan fikiran ( waham )." Imam Zahabi pula berkata , " Dia telah mengemukakan peristiwa Mi'raj dalam satu riwayat yang panjang melalui Rabi' bin Anas. Diambilnya dari Abu al-'Aaliah dan Abu al-' Aaliah pula mengambilnya dari Abu Hurairah. Di dalam riwayatnya itu banyak sekali perkara - perkara mungkar ".- ( Mizan al-I'tidal jilid 3 m.s. 320 )
Imam Zahabi telah menghukum mungkar riwayat ini kerana terdapat dalam sanadnya Abu Ja'far ar-Razi, kerana kecacatan pada buruknya ingatannya dan beliau selalu mengaitkan cerita karut dengan Imam-Imam yang masyhur. Bagaimana dengan dua orang lagi perawi dalam isnad tersebut ? Selepas Abu Ja'far ar-Razi mari kita lihat perawi seterusnya .
2) Khalid bin Yazid
Abu Malik ad-Dimasyqi - Dia adalah penduduk Damsyik. Yahya bin Ma'in berkata, " Dia adalah seorang manusia yang lemah". Imam Ahmad berkata, " Dia tiada bernilai langsung." Nasa'i berkata , " Dia tidak tsiqah". Daraquthni berkata berkata, " Dia seorang da'if". Ibnu Abi al-Hawari menceritakan bahawa, " Saya pernah mendengar Yahya bin Ma'in berkata, " Di Iraq ada sebuah kitab yang perlu dikebumikan iaitu tafsir al-Kalbi ( yang kemudiannya terkenal dengan Tafsir Ibnu Abbas ) . Di Syam pula ada sebuah kitab yang juga perlu dikebumikan iaitu kitab ad-Diyat tulisan Khalid bin Yazid. Hati Khalid ini tidak akan senang selagi tidak berbohong tentang ayahnya dan para sahabat ".
Ahmad bin Abi al-Hawari ini juga berkata, " Dulu saya pernah menyalin kitab Khalid ini tetapi kemudiannya saya memberikannya kepada penjual ubat untuk dijadikan kertas pembungkus ubat-ubatnya." Imam Zahabi berkata , " Dia dilahirkan pada tahun 105H dan mati ketika berumur 80 tahun." - ( Lihat Mizan al-I'tidal jilid 1 m.s 654 )
Keterangan di atas membuktikan bahawa Khalid bin Yazid adalah seorang yang tidak boleh diterima menurut sekalian ulama' hadis. Imam Yahya bin Ma'in bahkan mengatakan beliau seorang pendusta besar. Dia banyak berbohong tentang para sahabat .
3) Perawi ketiga ialah Abu Harun al-Abdi
Namanya ialah Umarah bin al-Juwain. Riwayat-riwayatnya terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah. Imam Zahabi berkata , " Dha'if." Hammaad bin Zaid berkata , " Pembohong." Imam Ahmad berkata , " Tidak bernilai langsung." Yahya bin Ma'in berkata, " Dia seorang dha'if ( lemah ). Riwayat - riwayatnya tidak boleh dibenarkan." Nasa'i berkata , " Matrukul hadis ( seorang yang ditinggalkan dan tidak dipakai hadisnya )." Ibnu Hibban berkata, " Dia selalu mengaitkan riwayat-riwayat dengan Abu Sa'id al-Khudri iaitu riwayat - riwayat yang tidak pernah dikemukakan oleh Abu Sa'id." Imam Syu'bah berkata , " Kalau aku diberi pilihan di antara 2 perkara, sama ada aku dibunuh atau mengemukakan kepada orang ramai riwayat - riwayat Abu Harun, maka aku akan memilih supaya dibunuh , aku tidak akan mengemukakan riwayatnya. Sebelum ini aku selalu bertanyakan halnya dari setiap qafilah yang datang tetapi kemudian dia datang ke Basrah. Padanya ada sebuah kitab. Saya membaca kitab itu. Saya mendapati dia menuliskan keburukan - keburukan Ali di dalamnya."
Iman Daraquthni berkata , " Dia seorang yang sentiasa berubah-ubah. Kadang - kadang menjadi seorang Rafidhi ( Syi'ah ), kadang - kadang menjadi seorang Khariji (orang Khawarij)."
Ibnu Hibban berkata , " Riwayat - riwayat yang dikaitkannya dengan Abu Sa'id al-Khudri semuanya bohong. Abu Sa'id tidak pernah meriwayatkan begitu. " Jauzajani berkata , " Abu Harun adalah seorang pendusta besar. Dia selalu menuduh para sahabat dengan pelbagai tuduhan." Syu'bah berkata lagi, " Pernah aku pergi kepadanya dan meminta supaya menunjukkan kepadaku riwayat - riwayat yang dikaitkan Abu Sa'id dengannya . Dia meletakkan sebuah kitab di hadapanku. Di antara yang tersebut di dalam kitab itu ialah Abu Sa'id al-Khudri berkata bahawa Utsman bin Affan telah benar - benar kufur terhadap Allah s.w.t. sebelum beliau wafat. Saya mengembalikan kitab itu kepadanya dan terus pulang .
Itulah dia Abu Harun al-Abdi yang menulis tentang keburukan - keburukan Sayyidina Ali dan juga keburukan - keburukan Sayyidina Utsman. Jika orang seperti ini mengemukakan riwayat yang menyebut bahawa , " Setelah Nabi S.A.W menceritakan peristiwa Isra' Mi'raj yang dialaminya, maka murtadlah sekian ramai orang - orang yang telah memeluk Islam; barangkali mengikut Abu Harun al-Abdi ini termasuklah juga Sayyidina Ali dan Sayyidina Utsman , kerana bukanlah ramai sangat orang - orang yang telah memeluk agama Islam hingga ke waktu itu .
Yahya bin Ma'in berkata, " Abu Harun mempunyai satu sahifah yang dipanggilnya Sahifah al-Washi ( penerima wasiat atau Sahifah Ali ) . Saleh bin Muhammad pula berkata bahawa, " Abu Harun lebih bohong daripada Firaun. Dia telah meninggal dunia pada tahun 134H." - ( Lihat Mizanu al-I'tidal jilid 3 m/s 173-174 ).
Itulah sekilas pandang tentang perawi - perawi kisah Isra' Nabi S.A.W dari rumah Ummu Hani'. Mereka terdiri dari orang - orang Syi'ah seperti Ibnu Ishaq juga dan telah dihukum oleh ulama' Rijal dengan pelbagai hukuman seperti yang telah dikemukakan tadi .
Sekarang mari pula kita menilai riwayat tersebut dengan neraca dirayah dan logik untuk menentukan di mana letaknya kepalsuan dan serentak dengan itu dapat kita faham apa maksud sebenar di sebalik cereka itu .
1) Isra' dan Mi'raj Nabi s.a.w. berlaku sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Pada waktu itu Ummu Hani' masih belum memeluk agama Islam. Beliau hanya memeluk agama Islam setelah Mekah ditakluk Nabi pada tahun 8 Hijrah.
2) Sembahyang Isya' dan Subuh baru difardhukan pada malam Mi'raj itu. Bagaimana mungkin seperti yang tersebut di dalam riwayat ini di mana Nabi s.a.w telah bersembahyang Isya' bersama Ummu Hani' yang belum Islam di rumahnya ?
3) Siapakah yang dimaksudkan oleh Ummu Hani' dengan perkataan ' kami' dalam riwayat ini iaitu……" Kami bersembahyang bersama Nabi"? Kalau yang dimaksudkan ' kami' di sini termasuk suami beliau Hubairah, maka suaminya adalah di antara musuh ketat Rasulullah s.a.w pada ketika itu bahkan setelah Mekah dikuasai Nabi s.a.w pun dia tidak memeluk agama Islam sebaliknya cabut lari ke Najran. Kemudian dari sana dia berangkat pula ke Rom lalu menganut agama Kristian dan mati sebagai seorang Kristian .
4) Tersebut juga dalam sirah bahawa Nabi s.a.w telah melamar Ummu Hani' kepada Abu Thalib sebelum Baginda s.a.w berkahwin dengan Khadijah tetapi Abu Thalib menolak mentah-mentah lamaran itu dengan alasan Nabi s.a.w seorang yang papa kedana dan tidak mulia . Setelah itu Abu Thalib mengahwinkan Ummu Hani' dengan Hubairah yang merupakan musuh ketat Rasulullah s.a.w
Dalam keadaan sebegini wajarkah Nabi s.a.w bermalam di rumah Ummu Hani' ? Sememangnya musuh - musuh Islam mereka cerita ini dengan maksud menuduh Nabi S.A.W dengan 2 tuduhan iaitu :-
1) Jika kita andaikan Hubairah pada malam itu berada di rumah maka ia menunjukkan betapa tidak malunya Nabi s.a.w kerana telah bermalam di rumah seorang yang Nabi sendiri telah dianggap sebagai papa kedana dan tidak mulia berbanding orang itu . Lebih penting dari itu, bagaimana Rasulullah s.a.w boleh bermalam di rumah musuhnya ? Tidakkah mungkin Hubairah juga telah mengetahui bahawa Nabis.a.w pernah melamar Ummu Hani' sebelumnya ? Tidakkah mungkin timbul rasa cemburu di dalam hati Hubairah, manalah tahu kalau - kalau Nabi s.a.w masih menaruh hati kepada isterinya ? Apalagi bila diingatkan Muhamamd adalah musuh ketatnya ?
2) Jika diandaikan pada malam itu Hubairah tiada ti rumah pula , maka cerita ini akan membuka peluang seluas - luasnya untuk meragui kesucian peribadi Nabi S.A.W, kerana Nabi S.A.W digambarkan telah tidur bersama seorang perempuan yang pernah dilamarnya dahulu , di rumah perempuan itu pada ketika ketiadaan suaminya. Malah cerita ini menunjukkan betapa intimnya perhubungan Nabi s.a.w dengan Ummu Hani'. Keadaan ini dapat dilihat dengan jelas pada keesokan paginya bila mana Nabi s.a.w bersedia untuk keluar memberitahu orang ramai tentang Isra' Mi'rajnya, bagaimana Ummu Hani memegang hujung selimutnya sehingga terdedah perut Nabi s.a.w yang digambarkan seperti kain qibti yang berlipat .
3) Kisah ini jelas bertentangan dengan al-Quran dan hadis - hadis Nabi s.a.w yang sahih menurut ilmu usul hadis. Salah satu tanda kepalsuan sesuatu hadis itu ialah ia bercanggah dengan al-Quran dan hadis - hadis yang sahih .
4) Tidak masuk akal sama sekali Nabi s.a.w akan meninggalkan rumahnya sepanjang malam untuk bermalam di rumah seorang perempuan asing dalam keadaan di rumah Baginda S.A.W sendiri masih ada dua orang anak perempuan Baginda iaitu Fatimah dan Ummi Kultsum. Dalam kisah ini tidak diterangkan pula kepada siapakah Nabi s.a.w meninggalkan mereka berdua dan untuk apa Nabi s.a.w bermalam di rumah Ummu Hani ' ?
5) Tindakan Ummu Hani' memegang hujung selimut Nabi s.a.w pada keesokan paginya menunjukkan dengan jelas bahawa Hubairah tiada di rumah. Kalau Hubairah tiada di rumah maka siapakah lagi yang tidur di rumah Ummu Hani ' pada malam itu dan bersembahyang secara berjamaah ? Sesungguhnya kisah ini merupakan satu serangan yang amat dahsyat terhadap kesucian peribadi Nabi s.a.w. Ia tidak mungkin dicipta dan direka kecuali oleh musuh - musuh Nabi s.a.w
6) Dalam riwayat Hasan Basri pula tersebut bahawa setelah Nabi s.a.w mengemukakan peristiwa Isra' dan Mi'raj, maka murtadlah ramai orang yang telah memeluk agama Islam. Tetapi tidak pula dalam riwayat ini disebutkan nama orang - orang yang telah murtad itu . Siapakah mereka ? Sedangkan orang - orang yang memeluk agama Islam pada ketika itu tidaklah begitu ramai. Nama - nama mereka pun disebutkan dengan jelas dalam kitab - kitab sirah. Sesungguhnya kisah ini juga merupakan satu serangan ke atas keikhlasan dan keteguhan para iman para sahabat Nabi s.a.w ia hanya rekaan musuh - musuh sahabat semata - mata
7) Sebenarnya orang - orang yang merekacipta kisah ini adalah orang - oang Syi'ah seperti yang terbukti pada latar belakang perawi - perawinya yang telah disebutkan sebelum ini. Sesuatu cerita rekaan Syi'ah pasti akan mempunyai unsur melebih-lebihkan Sayyidina Ali dan mengistimewakan nya dari sahabat - sahabat Nabi s.a.w yang lain . Bukankah Ummu Hani' ini kakak kepada Sayyidina Ali, anak kepada Abu Thalib ? Bagaimana Syi'ah akan melepaskan peluang ini ? Mereka tidak menerima sesuatu peristiwa besar yang berlaku kepada Rasulullah s.a.w tanpa adanya peranan Sayyidina Ali atau keluarganya di sebalik peristiwa itu .
Sumber: www.darulkautsar.net
Panjang sekali penjelasan tentang Riwayat mengenai Isra dan Mikraj yang penuh pertentangan tersebut. Untuk menguji kebenaran Riwayat tersebut, sangat mudah. Dibandingkan saja dengan petunjuk Alquran. Jika bertentangan, maka pastilah Riwayat tersebut tidak benar dan harus ditolak. Jika tidak ditolak, maka otomatis Alquranlah yang ditolak. Salam. | |
| | | Jebon Siswa-siswi
Posts : 91 Points : 5326 Reputation : 0 Join date : 2010-08-12
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 12:03 pm | |
| - faried wrote:
- Panjang sekali penjelasan tentang Riwayat mengenai Isra dan Mikraj yang penuh pertentangan tersebut.
Untuk menguji kebenaran Riwayat tersebut, sangat mudah. Dibandingkan saja dengan petunjuk Alquran. Jika bertentangan, maka pastilah Riwayat tersebut tidak benar dan harus ditolak. Jika tidak ditolak, maka otomatis Alquranlah yang ditolak.
Salam. Benar sekali kata sdr Faried, tetapi yang menjadi masalahnya ialah apabila cerita imam-imam favourite mereka yg lebeh disukai (walaupun flip-flop) berbanding menyemak al-Quran... Al-Quran: ".... Dan apabila kamu mengingatkan Tuhan kamu dengan al-Quran sahaja, mereka berpaling kebelakang mereka dengan kebencian." (Q17:46) Benarlah apa yg dikatakan ayat al-Quran ini.... Salam | |
| | | masterpiece7070 Siswazah
Posts : 260 Points : 5475 Reputation : 0 Join date : 2010-08-20 Age : 43
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 12:07 pm | |
| Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah dan takut kepada kekuasaan-Nya.
Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka.
Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam.
Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Surah Al-Israa': Ayat 1). wallahua'lam.. | |
| | | othman Sarjana
Posts : 551 Points : 5789 Reputation : 0 Join date : 2010-07-26
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? Thu Aug 26, 2010 12:25 pm | |
| - Jebon wrote:
- faried wrote:
- Panjang sekali penjelasan tentang Riwayat mengenai Isra dan Mikraj yang penuh pertentangan tersebut.
Untuk menguji kebenaran Riwayat tersebut, sangat mudah. Dibandingkan saja dengan petunjuk Alquran. Jika bertentangan, maka pastilah Riwayat tersebut tidak benar dan harus ditolak. Jika tidak ditolak, maka otomatis Alquranlah yang ditolak.
Salam. Benar sekali kata sdr Faried, tetapi yang menjadi masalahnya ialah apabila cerita imam-imam favourite mereka yg lebeh disukai (walaupun flip-flop) berbanding menyemak al-Quran...
Al-Quran: ".... Dan apabila kamu mengingatkan Tuhan kamu dengan al-Quran sahaja, mereka berpaling kebelakang mereka dengan kebencian." (Q17:46)
Benarlah apa yg dikatakan ayat al-Quran ini....
Salam kawan kamu itu dia kata nabi musa yg naik kelangit .. ni kira tak reti semak ke memang semak . | |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? | |
| |
| | | | Flip-flop perintah solat dalam riwayat hadis israk mikraj?? | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
| |