Waktu-waktu solat mengikut Al-quran dan As-Sunnah...

Quote :

Tetapi bagaimana dengan sembahyang maghrib 3 rakaat atau sembahyang isyak 4 rakaat dan sebagainya itu. Bolehkah tuan membawakan ayat-ayat Al-Quran untuk menyokong kepercayaan tuan?


Salam....


surah al-Baqarah ayat 43 yang bermaksud:

Dan dirikanlah kamu akan sembahyang dan keluarkanlah zakat, dan rukuklah kamu semua (berjemaah) bersama-sama orang yang rukuk.

pegangan sebagai umat islam ialah al-quran dan as-sunnah.,.,
bukan al-quran sahaja.....

al-quran nyatakan suruh sembahyang, tapi sunnah menerangkan cara-caranya.,.,

golongan yg akan masuk syurga ialah digolongan org yang ikut dan amalkan ahli sunnah wal jamaah.,.

InsyALLAH.....

Salam....

Di dalam Al-Quran sesungguhnya sudah ada sekilas tentang penjelasan waktu-waktu shalat fardhu.. dan ia dijelaskan dengan detail melalui Hadis...............

Ayat Pertama:

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat“(QS. Huud: 114)

Menurut para mufassriin, di ayat ini disebutkan waktu shalat, yaitu kedua tepi siang, yaitu shalat shubuh dan ashar. Dan pada bahagian permulaan malam, yaitu Maghrib dan Isya`.

Ayat kedua

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan Qur`anal fajri. Sesungguhnya Qur`anal fajri itu disaksikan (QS. Al-Isra`: 78)

Menurut para mufassrin, di dalam ayat ini disebutkan waktu shalat yaitu sesudah matahari tergelincir, yaitu shalat Zhuhur dan Ashar. Sedangkan gelap malam adalah shalat Maghirb dan Isya` dan Qur`anal fajri yaitu shalat shubuh.

Waktu-waktu Shalat Fardhu di Dalam Al-Hadits

Di antaranya adalah hadits-hadits berikut ini:

Dari Jabir bin Abdullah ra. bahawa Nabi SAW didatangi oleh Jibril as dan berkata kepadanya, “Bangunlah dan lakukan shalat.” Maka beliau melakukan shalat Zhuhur ketika matahari tergelincir. Kemudian waktu Ashar menjelang dan Jibril berkata, “Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Ashar ketika panjang bayangan segala benda sama dengan panjang benda itu. Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata, “Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Maghrib ketika mayahari terbenam. Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata, “Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Isya` ketika syafaq (mega merah) menghilang. Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata, “Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar merekah/ menjelang. (HR Ahmad, Nasai dan Tirmizy. )

Di dalam Nailul Authar disebutkan bahawa Al-Bukhari mengatakan bahawa hadits ini adalah hadits yang paling shahih tentang waktu-waktu shalat.

Selain itu ada hadits lainnya yang juga menjelaskan tentang waktu-waktu shalat. Salah satunya adalah hadits berikut ini:

Dari `Uqbah bin Amir ra bahawa Nabi SAW bersabda, “Ummatku selalu berada dalam kebaikan atau dalam fithrah selama tidak terlambat melakukan shalat Maghrib, yaitu sampai muncul bintang.“(HR Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak.)

Lebih Detail Tentang Waktu Shalat Dalam Kitab-kitab Fiqih

Dari dalil dalam Al-Quran serta keterangan yang lebih jelas dari hadits-hadits nabawi, para ulama kemudian menyusun tulisan dan karya ilmiah untuk lebih jauh terang lagi bersuluh apa yang mereka fahami dari nas-nas itu. Maka kita dapati yang jauh lebih jelas dalam kitab-kitab fiqh yang menjadi masterpiece para fuqoha. Di antaranya yang boleh disebutkan antara lain kitab-kitab berikut ini:

Kitab Fathul Qadir jilid 1 halaman 151-160,
Kitab Ad-Dur Al-Mukhtar jilid 1 halaman 331 s/d 343,
Kitab Al-Lubab jilid 1 halaman 59 – 62,
Kitab Al-Qawanin Al-Fiqhiyah halaman 43,
Kitab Asy-Syarhu Ash-Shaghir jilid 1 halaman 219-338,
Kitab Asy-Syarhul-Kabir jilid 1 halaman 176-181,
Kitab Mughni Al-Muhtaj jilid 1 halaman 121 – 127,
Kitab Al-Muhazzab jilid 1 halaman 51 – 54 dan Kitab Kasysyaf Al-Qanna` jilid 1 halaman 289 – 298.

......................

gaara wrote:

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan Qur`anal fajri. Sesungguhnya Qur`anal fajri itu disaksikan (QS. Al-Isra`: 78)

Mendirikan salat = menegakkan petunjuk Allah.

Secara umum, petunjuk Allah ditegakkan ketika mulai mata terbuka ketika bangun tidur hingga mata terpejam waktu tidur malam.

Tegasnya salat didirikan terus menerus, tidak terputus, sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang anda kemukakan di atas.

Jika pada Huud: 114 terkesan salat didirikan terputus, yaitu pada kedua tepi siang, yang bermakna pada pertengahan siang salat boleh tidak didirikan, hal tersebut menunjukkan bahwa pada tengah hari boleh tidur untuk beristirahat kerja, dan ketika tidur tentunya tidak ada aktivitas sehingga dengan sendirinya tidak ada kewajiban mendirikan salat.

gaara wrote:

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat“(QS. Huud: 114)

Salam

Quote :

Secara umum, petunjuk Allah ditegakkan ketika mulai mata terbuka ketika bangun tidur hingga mata terpejam waktu tidur malam.

Jika petunjuk Allah sentiasa ditegakkan sejak mata terbuka sehingga terpejam mata, bila masa pula manusia itu nak pergi tegakkan kejahatan? Di sinilah logiknya salat yang dipromosikan oleh Allah dalam Al Quran itu mampu mencegah kekejian dan kemungkaran.

Tetapi salat yang dipromosikan oleh manusia, ia terbukti tidak berupaya mencegah kekejian dan kemungkaran sehingga bukan suatu yang pelik lagi jika kita dengar di dalam akhbar pasal ustaz ditangkap berkhalwat dalam kereta dengan anak muridnya. Maklumlah mereka diajar ingat Tuhan pada waktu-waktu yang tertentu sehingga pada waktu lain mereka lupa Tuhan.

Semua manusia diberikan masa yang sama rata iaitu 24jam sehari. Yang membezakan di antara manusia itu adalah berapa peratus waktu jaganya digunakan untuk menegakkan petunjuk Tuhan, dan berapa peratus waktu jaganya digunakan untuk menegakkan tipu-daya syaitan. Jika manusia itu berupaya menggunakan 100% waktu jaganya untuk menegakkan petunjuk Tuhan, pasti itulah orang-orang yang berjaya. Jika 100% waktu jaganya digunakan untuk menegakkan tipu-daya syaitan, pasti itu satu kerugian yang nyata.

Juang wrote:

Salam

Quote :

Secara umum, petunjuk Allah ditegakkan ketika mulai mata terbuka ketika bangun tidur hingga mata terpejam waktu tidur malam.

Jika petunjuk Allah sentiasa ditegakkan sejak mata terbuka sehingga terpejam mata, bila masa pula manusia itu nak pergi tegakkan kejahatan? Di sinilah logiknya salat yang dipromosikan oleh Allah dalam Al Quran itu mampu mencegah kekejian dan kemungkaran.

Tetapi salat yang dipromosikan oleh manusia, ia terbukti tidak berupaya mencegah kekejian dan kemungkaran sehingga bukan suatu yang pelik lagi jika kita dengar di dalam akhbar pasal ustaz ditangkap berkhalwat dalam kereta dengan anak muridnya. Maklumlah mereka diajar ingat Tuhan pada waktu-waktu yang tertentu sehingga pada waktu lain mereka lupa Tuhan.

Semua manusia diberikan masa yang sama rata iaitu 24jam sehari. Yang membezakan di antara manusia itu adalah berapa peratus waktu jaganya digunakan untuk menegakkan petunjuk Tuhan, dan berapa peratus waktu jaganya digunakan untuk menegakkan tipu-daya syaitan. Jika manusia itu berupaya menggunakan 100% waktu jaganya untuk menegakkan petunjuk Tuhan, pasti itulah orang-orang yang berjaya. Jika 100% waktu jaganya digunakan untuk menegakkan tipu-daya syaitan, pasti itu satu kerugian yang nyata.

solat sepanjang masa.

puasa tak tentu masa .

faried wrote:

gaara wrote:

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan Qur`anal fajri. Sesungguhnya Qur`anal fajri itu disaksikan (QS. Al-Isra`: 78)

Mendirikan salat = menegakkan petunjuk Allah.

Secara umum, petunjuk Allah ditegakkan ketika mulai mata terbuka ketika bangun tidur hingga mata terpejam waktu tidur malam.

Tegasnya salat didirikan terus menerus, tidak terputus, sebagaimana dinyatakan dalam ayat yang anda kemukakan di atas.

Jika pada Huud: 114 terkesan salat didirikan terputus, yaitu pada kedua tepi siang, yang bermakna pada pertengahan siang salat boleh tidak didirikan, hal tersebut menunjukkan bahwa pada tengah hari boleh tidur untuk beristirahat kerja, dan ketika tidur tentunya tidak ada aktivitas sehingga dengan sendirinya tidak ada kewajiban mendirikan salat.

gaara wrote:

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat“(QS. Huud: 114)

Salam Faried,

Rehat waktu tengah hari yang tuan sebut itu selaras dengan ayat berikut juga.

24:58 “Wahai orang-orang yang percaya, hendaklah sesiapa yang berada di bawah tanggungan kamu dan yang belum baligh di kalangan kamu, meminta izin kepada kamu dalam tiga situasi: sebelum melakukan komitmen di waktu pagi, ketika kamu menanggalkan pakaian di tengah hari yang panas dan selepas selesai menunaikan komitmen di waktu malam; inilah tiga waktu privasi bagi kamu. Selain dari tiga waktu ini tidak ada kesalahan bagi kamu berinteraksi di antara satu sama lain.

Artikel penuh mengenainya boleh dibaca di http://tolokminda.wordpress.com/2009/12/29/keperluan-menjaga-tatasusila-dan-kesopanan-dalam-sesebuah-keluarga/

Salam....

jika kita rujuk Kitab Al-Lubab jilid 1 halaman 59 – 62 karangan Abdul-Ghani al-Ghunaimi al-Maidani.....

secara ringkasnya beliau mempercikan waktu-waktu solat berdasarkan nas Al-quran dan Hadis....

1. Waktu Shalat Fajr (Shubuh)

Dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Fajar adalah cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

2. Waktu Shalat Zhuhur

Dimulai sejak matahari tepat berada di atas kepala namun sudah mulai agak condong ke arah barat. Istilah yang sering digunakan dalam terjemahan bahasa Malaysia adalah tergelincirnya matahari.

3. Waktu Shalat Ashar

Waktu shalat Ashar dimulai tepat ketika waktu shalat Zhuhur sudah habis, yaitu semenjak panjang bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan panjang benda itu sendiri.

4. Waktu Shalat Maghrib

Dimulai sejak terbenamnya matahari dan hal ini sudah menjadi ijma` (kesepakatan) para ulama. Yaitu sejak hilangnya semua bulatan matahari di telan bumi. Dan berakhir hingga hilangnya syafaq (mega merah).

5. Waktu Shalat Isya`


Dimulai sejak berakhirnya waktu maghrib sepanjang malam hingga dini hari tatkala fajar shadiq terbit.

Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahawa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali shalat shubuh.....

dan jika kita kurang faham dengan penjelasan di atas adalah lebih mudah untuk mengikuti waktu yang telah ditetapkan oleh jabatan agama dan ia selaras dengan penjelasan yang telah dibold....

gaara wrote:

1. Waktu Shalat Fajr (Shubuh)

Dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Fajar adalah cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Fajr dan shubuh adalah dua hal yang berbeda.

Dalam Alquran yang disebutkan adalah salat fajr, sedangkan salat shubuh tidak ada disebutkan dalam Alquran.

Salat shubuh adalah nama yang dikarang/dibuat; terma tersebut adalah terma nonqurani.

Salam,

Tetapi perbezaan yang ketara itu tidak mereka sedari kerana selama ini mereka ditakut-takutkan untuk menyelidik Al Quran. Mereka biarkan nonqurani menipu daya mereka.

faried wrote:

gaara wrote:

1. Waktu Shalat Fajr (Shubuh)

Dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Fajar adalah cahaya putih agak terang yang menyebar di ufuk Timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit.

Fajr dan shubuh adalah dua hal yang berbeda.

Dalam Alquran yang disebutkan adalah salat fajr, sedangkan salat shubuh tidak ada disebutkan dalam Alquran.

Salat shubuh adalah nama yang dikarang/dibuat; terma tersebut adalah terma nonqurani.

saudara faried....

dalam wahyu Allah ( Al-quran dan Hadis ) mmg ada disebutkan ttg hal fajr dan shubuh nie....

kerana panduan umat islam sekarang adalah Al-quran dan As-Sunnah....

gaara wrote:

kerana panduan umat islam sekarang adalah Al-quran dan As-Sunnah....

Berpandukan Alquran sangat jelas tuntunannya.

Dijelaskan dalam Alquran bahwa Alquran adalah petunjuk, penjelas dan pembeda (2.185).

Berpandukan As-Sunnah/Riwayat tidak ada tuntunannya dalam Alquran.

faried wrote:

gaara wrote:

kerana panduan umat islam sekarang adalah Al-quran dan As-Sunnah....

Berpandukan Alquran sangat jelas tuntunannya.

Dijelaskan dalam Alquran bahwa Alquran adalah petunjuk, penjelas dan pembeda (2.185).

Berpandukan As-Sunnah/Riwayat tidak ada tuntunannya dalam Alquran.

saudara faried.......

tuntutan untuk mengikut As-Sunnah mmg ada dlm Al-quran.....

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah [al-Maidah 5:49]

Dan Allah telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al-Quran) serta Hikmah. [an-Nisaa’ 4:113]

Seperti yang telah diterangkan sebelum ini, al-Hikmah ialah segala sumber syari’at ilmu dan perincian agama yang tidak terkandung di dalam kitab al-Qur’anul Karim.

Ia diajar, diterangkan dan diterjemahkan kepada perbuatan praktikal oleh Rasulullah sallallahu-alaihi-wasallam dan inilah yang dikenali sebagai as-Sunnah.......

gaara wrote:

saudara faried.......

tuntutan untuk mengikut As-Sunnah mmg ada dlm Al-quran.....

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah [al-Maidah 5]

Sangat jelas dalam ayat di atas bahwa:

apa yang diturunkan oleh Allah = Alquran.

Jadi orang beriman diperintahkan untuk menjalankan hukum dengan Alquran.

gaara wrote:

Dan Allah telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al-Quran) serta Hikmah. [an-Nisaa’ 4]

Hikmah tidak sama dengan As-Sunnah dari rasul.

Tidak ada dalam Alquran disebutkan Sunnah Rasul, yang ada hanyalah Sunnah Allah.

faried wrote:

gaara wrote:

saudara faried.......

tuntutan untuk mengikut As-Sunnah mmg ada dlm Al-quran.....

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah [al-Maidah 5]

Sangat jelas dalam ayat di atas bahwa:

apa yang diturunkan oleh Allah = Alquran.

Jadi orang beriman diperintahkan untuk menjalankan hukum dengan Alquran.

gaara wrote:

Dan Allah telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al-Quran) serta Hikmah. [an-Nisaa’ 4]

Hikmah tidak sama dengan As-Sunnah dari rasul.

Tidak ada dalam Alquran disebutkan Sunnah Rasul, yang ada hanyalah Sunnah Allah.

Salam,

Mereka sudah menjadikan rasul sama dengan Tuhan. Sebab itulah mereka ikut "sunnah rasul". Padahal sudah jelas bahawa rasul hanyalah penyampai mesej Tuhan.

faried wrote:

gaara wrote:

kerana panduan umat islam sekarang adalah Al-quran dan As-Sunnah....

Berpandukan Alquran sangat jelas tuntunannya.

Dijelaskan dalam Alquran bahwa Alquran adalah petunjuk, penjelas dan pembeda (2.185).

Berpandukan As-Sunnah/Riwayat tidak ada tuntunannya dalam Alquran.

Salam,

Malah mana ada ayat Al Quran suruh kita kumpulkan riwayat Hadis untuk dijadikan penjelasan Al Quran. Mereka hanya mengada-adakan sahaja.

Bayangkanlah perbuatan mengumpulkan riwayat itu pun suatu yang diada-adakan, macam mana tentang amalan-amalan yang diambil daripada kitab riwayat itu, sudah pasti suatu yang diada-adakan juga.

Kalau akarnya sudah tak betul, macam mana amalan yang ditumbuhkan daripada akar itu hendak dikira betul?

tolokminda wrote:

Salam,

Mereka sudah menjadikan rasul sama dengan Tuhan. Sebab itulah mereka ikut "sunnah rasul". Padahal sudah jelas bahawa rasul hanyalah penyampai mesej Tuhan.

Salam,

Benar TM. Dalam Al Quran hanya mengaitkan perkataan "sunnah" dengan Allah sahaja. Apabila mereka mengatakan adanya "sunnah Rasul", secara tidak langsung mereka menyamakan Rasul dengan Allah. Dan secara tidak langsung perangai mereka sama macam orang Nasrani terdahulu yang menyamakan Nabi Isa Rasul Allah itu dengan Allah. Makin jelas perbuatan menyekutukan Tuhan daripada mereka.

Bayangkan daripada Nabi Adam sampaikanlah ke Nabi Muhammad, tidak ada kisah mereka mengatakan adanya "sunnah Rasul" atau "sunnah Nabi", takkanlah kita nak percaya kepada si polan dan si polan yang kata adanya "sunnah Rasul" itu? Hebat sangatkan mereka berbanding Nabi-nabi terdahulu itu sehingga berani mengada-adakan apa yang para Nabi terdahulu tidak pernah sampaikan?

Quote :

saudara faried.......

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah [al-Maidah 5]


Sangat jelas dalam ayat di atas bahwa:

apa yang diturunkan oleh Allah = Alquran.

Jadi orang beriman diperintahkan untuk menjalankan hukum dengan Alquran.

kalau benar apa yg diturunkan oleh Allah = Al-quran sahaja....

kan senang ayat tu direct je....

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan Al-quran yang telah diturunkan oleh Allah.....

tapi ayat itu tidak dikhususkan oleh Allah kerana ada wahyu lain yg diturunkan juga olehNYA iaitu Hadis/As-Sunnah....

sbb itu ayat itu tidak merujuk kepada Al-quran secara khusus......

buktinya.....

Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah [al-Maidah 5]

Quote :

Tidak ada dalam Alquran disebutkan Sunnah Rasul, yang ada hanyalah Sunnah Allah.

Salam.....

Dalam kamus-kamus Arab, Sunnah bererti tatacara, jalan yang diikuti dan perilaku hidup sama ada baik mahupun buruk.

Dalam al-Qur’an ianya digunakan 16 kali, umumnya merujuk kepada dua perkara, yang pertama adalah tatacara dan peraturan Allah Subhanahu waTa’ala dalam mengurus alam, yakni Sunnatullah dan yang kedua adalah tatacara umat-umat terdahulu, yakni Sunnatul awalin.

Berikut adalah dua ayat, setiap satunya mewakili maksud yang diterangkan di atas:

(Demikianlah) peraturan (Kami yang tetap mengenai) orang-orang yang telah Kami utuskan sebelummu dari Rasul-rasul Kami; dan engkau tidak akan dapati sebarang perubahan bagi peraturan Kami yang tetap itu. [al-Israa’ 17]

Allah menghendaki untuk menerangkan (Syariat-Nya) dan untuk menunjukkan kepada kamu jalan-jalan aturan orang-orang yang dahulu daripada kamu (Nabi-nabi dan orang-orang yang soleh, supaya kamu mengikutinya), dan juga untuk menerima taubat kamu. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. [an-Nisaa 4]

Dari contoh-contoh di atas jelas kepada kita tentang definasi, maksud dan penggunaan istilah Sunnah –bererti tatacara, jalan yang diikuti dan perilaku hidup sama ada baik mahupun buruk.

Dan Sunnah Nabi adalah segala percakapan, perbuatan, pengiktirafan, jalan yang dipimpin dan tatacara hidup Rasulullah sallallahu-alaihi-wasallam.

Kembali kepada dakwaan bahawa di dalam al-Qur’an tidak ada satu ayat sekalipun yang menyebut dan menerangkan istilah Sunnah Nabi atau Hadis Nabi, ia tidaklah menjadi masalah kerana kitab al-Qur’anul Karim bukanlah sebuah kamus bahasa Arab.

Ini adalah kerana:

[1] Al-Qur’an bukanlah kitab yang memperkenalkan bahasa Arab kepada masyarakat Arab 1400 tahun yang lalu.

2] Al-Qur’an diturunkan secara berperingkat-peringkat, menjangkau tempoh 22 tahun lebih.

adakah itu bererti bahawa masyarakat Arab ketika itu tidak dapat memahami langsung pengajaran al-Qur’an secara tepat kecuali setelah 22 tahun, yakni setelah al-Qur’an menjadi lengkap keseluruhan himpunan ayat-ayatnya ?.......

Justeru tindakan menjadikan al-Qur’an sebagai satu-satunya kamus bahasa Arab dan penjelas pengertian istilah adalah tidak lain merupakan tindakan orang-orang yang tidak tahu bahasa Arab dan amat sempit wawasan pemikiran mereka.


Al-Qur’an boleh digunakan sebagai salah satu sumber rujukan bagi mengetahui dan memahami pengertian dan maksud sesuatu perkataan Arab, terutamanya oleh kita masyarakat yang bahasa ibundanya bukan bahasa Arab.

Tetapi kita tidak boleh memutlakkan al-Qur’an sebagai satu-satunya kamus dan penjelas bahasa Arab.....

Kerana tujuan utama Al-quran diturunkan bukanlah untuk dijadikan sebagai Kamus bahasa arab.....

Salam,

Semua sunnah yang dirujuk di dalam Al-Quran adalah sunnah Tuhan. Termasuklah dua ayat yang tuan kemukakan. Sudah jelas dan nyata.

gaara wrote:

tapi ayat itu tidak dikhususkan oleh Allah kerana ada wahyu lain yg diturunkan juga olehNYA iaitu Hadis/As-Sunnah....

Menarik. Setahu saya, 'Hadis/As-Sunnah' tidak diwahyukan,

tetapi

diriwayatkan.

faried wrote:

gaara wrote:

tapi ayat itu tidak dikhususkan oleh Allah kerana ada wahyu lain yg diturunkan juga olehNYA iaitu Hadis/As-Sunnah....

Menarik. Setahu saya, 'Hadis/As-Sunnah' tidak diwahyukan,

tetapi

diriwayatkan.

Salam Faried,

Tepat sekali!

Quote :

Menarik. Setahu saya, 'Hadis/As-Sunnah' tidak diwahyukan,

tetapi

diriwayatkan.

dan yang lebih menarik lagi....

kalau betul lah Hadis/As-sunnah bukan wahyu...

kenape di dalamnya banyak sangat hal2 ghaib.....

sesetengh hal tersebut berlaku sekarang...

dan setengahnya telah dibuktikan melalui sains moden....

gaara wrote:

Quote :

Menarik. Setahu saya, 'Hadis/As-Sunnah' tidak diwahyukan,

tetapi

diriwayatkan.

dan yang lebih menarik lagi....

kalau betul lah Hadis/As-sunnah bukan wahyu...

kenape di dalamnya banyak sangat hal2 ghaib.....

sesetengh hal tersebut berlaku sekarang...

dan setengahnya telah dibuktikan melalui sains moden....

Salam,

Bawakanlah contohnya. Boleh kita sama-sama periksa sejauh mana kebenarannya dan keselariannya dengan Al Quran.

Riwayat flip-flop sudah dibuktikan tak selari dengan Al Quran dan hukum sains moden.

Quote :

Riwayat flip-flop sudah dibuktikan tak selari dengan Al Quran dan hukum sains moden.

Riwayat flip flop memang tiada dlm Al-quran mau pun Hadis....

ape yang ada ialah Peristiwa Israk Dan Mikraj...

dan hujah akal ini telah disanggah dengan mudah menggunakan nas dari Al-quran dan Hadis....

Salam,

Al-quran telah menjelaskan waktu-waktu solat.

Hanya riwayat hadis sahaja yang mengajar waktu-waktu sembahyang beserta cara-caranya supaya manusia cenderung ke arah menyekutukan Tuhan.