Orang Islam berpuasa?

First topic message reminder :

Salam,

Dalam bible, orang kristian berpuasa dengan menahan diri daripada makan dan minum.

Matthew 15:32
Then Jesus called his disciples unto him, and said, I have compassion on the multitude, because they continue with me now three days, and have nothing to eat: and I will not send them away fasting, lest they faint in the way.

Apakah orang islam juga perlu mengamalkan puasa seperti mereka?

tambahan...

saudara faried percaya kpd Al-Quran dgn tafsiran akai sendri....

sy sarankn kpd saudara faried terbitkn buku terjmahn Al-quran faried...

( jgn ramai sesat sudah.... )

gaara wrote:

tambahan...

saudara faried percaya kpd Al-Quran dgn tafsiran akai sendri....

Sayangkan punya akai sendiri, lantas mengandalkan akai orang lain.

Percaya kepada Alquran saya yakini jauh lebih baik daripada percaya selain Alquran.

Quote :

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa).

salam

bukankah dari akar kata menahan . fitrah manusia ialah lupa dan tergesa2 . jadi pusa ialah menahan dari sifat lupa dan tergesa2 . sangat bersangkutan dgn menahan nafsu . fitrah manusia , bercakap, makan dan minum .... .

othman wrote:

Quote :

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa).

bukankah dari akar kata menahan . fitrah manusia ialah lupa dan tergesa2 . jadi pusa ialah menahan dari sifat lupa dan tergesa2 . sangat bersangkutan dgn menahan nafsu . fitrah manusia , bercakap, makan dan minum .... .

Ya, menahan dari apa?

En Othman menyatakan: menahan dari berbicara.

Quote :

othman wrote:
Satu kali al-Quran menggunakan kata shaum,
tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara.

Pertanyaan saya:

Dalam kamus mana dapat dibaca bahwa shaum = menahan diri untuk tidak berbicara?

Karena dalam Lane = Lexicon dan banyak kamus lainnya,

Shaum = menahan diri dari tidak makan dan tidak minum.

Banyak kali saya mendengar bahwa puasa yang dilakukan adalah shaum, padahal yang diwajibkan adalah alshiyam (2.183).

Salam.

faried wrote:

othman wrote:

Quote :

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa).

bukankah dari akar kata menahan . fitrah manusia ialah lupa dan tergesa2 . jadi pusa ialah menahan dari sifat lupa dan tergesa2 . sangat bersangkutan dgn menahan nafsu . fitrah manusia , bercakap, makan dan minum .... .

Ya, menahan dari apa?

En Othman menyatakan: menahan dari berbicara.

Quote :

othman wrote:
Satu kali al-Quran menggunakan kata shaum,
tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara.

Pertanyaan saya:

Dalam kamus mana dapat dibaca bahwa shaum = menahan diri untuk tidak berbicara?

Karena dalam Lane = Lexicon dan banyak kamus lainnya,

Shaum = menahan diri dari tidak makan dan tidak minum.

Banyak kali saya mendengar bahwa puasa yang dilakukan adalah shaum, padahal yang diwajibkan adalah alshiyam (2.183).

Salam.

salam

tidak makan/minum
tidak berkata2
tidak berhubungan seks
tidak marah
tidak emosi
tidak berbohong

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim.

othman wrote:

faried wrote:

othman wrote:

Quote :

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa).

bukankah dari akar kata menahan . fitrah manusia ialah lupa dan tergesa2 . jadi pusa ialah menahan dari sifat lupa dan tergesa2 . sangat bersangkutan dgn menahan nafsu . fitrah manusia , bercakap, makan dan minum .... .

Ya, menahan dari apa?

En Othman menyatakan: menahan dari berbicara.

Quote :

othman wrote:
Satu kali al-Quran menggunakan kata shaum,
tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara.

Pertanyaan saya:

Dalam kamus mana dapat dibaca bahwa shaum = menahan diri untuk tidak berbicara?

Karena dalam Lane = Lexicon dan banyak kamus lainnya,

Shaum = menahan diri dari tidak makan dan tidak minum.

Banyak kali saya mendengar bahwa puasa yang dilakukan adalah shaum, padahal yang diwajibkan adalah alshiyam (2.183).

tidak makan/minum

Dari mana en Othman berkesimpulan bahwa tidak makan/minum?

Perintahnya sangat jelas,

makanlah dan minumlah (2.187)

bukan

jangan makan dan jangan minum.

Luar biasa, perintah diganti dengan larangan, hanya karena mengikuti petunjuk di luar Alquran.

Larangan tidak makan dan tidak minum ketika puasa jelas terbaca dalam Bibel.

Salam.

faried wrote:

othman wrote:

faried wrote:

othman wrote:

Quote :

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti: menahan, berhenti atau diam,
tidak melakukan aktifitas. Kuda yang berhenti berjalan disebut dalam
bahasa Arab dengan faras shâim. Manusia yang berupaya menahan diri dari kegiatan apapun kegiatannya disebut al-insân shâim (orang itu berpuasa).

bukankah dari akar kata menahan . fitrah manusia ialah lupa dan tergesa2 . jadi pusa ialah menahan dari sifat lupa dan tergesa2 . sangat bersangkutan dgn menahan nafsu . fitrah manusia , bercakap, makan dan minum .... .

Ya, menahan dari apa?

En Othman menyatakan: menahan dari berbicara.

Quote :

othman wrote:
Satu kali al-Quran menggunakan kata shaum,
tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara.

Pertanyaan saya:

Dalam kamus mana dapat dibaca bahwa shaum = menahan diri untuk tidak berbicara?

Karena dalam Lane = Lexicon dan banyak kamus lainnya,

Shaum = menahan diri dari tidak makan dan tidak minum.

Banyak kali saya mendengar bahwa puasa yang dilakukan adalah shaum, padahal yang diwajibkan adalah alshiyam (2.183).

tidak makan/minum

Dari mana en Othman berkesimpulan bahwa tidak makan/minum?

Perintahnya sangat jelas,

makanlah dan minumlah (2.187)

bukan

jangan makan dan jangan minum.

Luar biasa, perintah diganti dengan larangan, hanya karena mengikuti petunjuk di luar Alquran.

Larangan tidak makan dan tidak minum ketika puasa jelas terbaca dalam Bibel.

Salam.

salam

saya tak faham macamana bapak terkeliru dgn kamus . kata akar dari sawman bukan makan dan minum . makan dan minum adalah kata sifat tertentu . dalam bahasa melayu jugak madsud puasa ialah bukan tidak makan dan minum .

puasa datang dari kata puas . macam kuat . kata sifat kuasa . sebab tu puasa boleh di letak di mana2 ayat .

puasa makan
puasa hati
puasa tidur
puasa main

ini bagi saya jalan al quran , bukan jalan kamus . bahasa arab lagi la terperinci , satu huruf pun boleh berdiri sendiri .

othman wrote:

ini bagi saya jalan al quran , bukan jalan kamus . bahasa arab lagi la terperinci , satu huruf pun boleh berdiri sendiri .

Baik, kita gunakan Alquran.

En Othman berpendapat bahwa puasa adalah antara lain:

menahan makan dan minum.

Quote :

tidak makan/minum
tidak berkata2
tidak berhubungan seks
tidak marah
tidak emosi
tidak berbohong

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti:
menahan, berhenti atau diam, tidak melakukan aktifitas.

Ayat mana yang menyatakan hal tersebut?

Salam.

faried wrote:

othman wrote:

ini bagi saya jalan al quran , bukan jalan kamus . bahasa arab lagi la terperinci , satu huruf pun boleh berdiri sendiri .

Baik, kita gunakan Alquran.

En Othman berpendapat bahwa puasa adalah antara lain:

menahan makan dan minum.

Quote :

tidak makan/minum
tidak berkata2
tidak berhubungan seks
tidak marah
tidak emosi
tidak berbohong

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti:
menahan, berhenti atau diam, tidak melakukan aktifitas.

Ayat mana yang menyatakan hal tersebut?

Salam.

salam

kita cari dulu asal hata sawman itu dan sudah pasti boleh tau perkaitannya . bapak kan lebih mahir .

othman wrote:

faried wrote:

othman wrote:

ini bagi saya jalan al quran , bukan jalan kamus . bahasa arab lagi la terperinci , satu huruf pun boleh berdiri sendiri .

Baik, kita gunakan Alquran.

En Othman berpendapat bahwa puasa adalah antara lain:

menahan makan dan minum.

Quote :

tidak makan/minum
tidak berkata2
tidak berhubungan seks
tidak marah
tidak emosi
tidak berbohong

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma yang secara kebahasaan mencakup arti:
menahan, berhenti atau diam, tidak melakukan aktifitas.

Ayat mana yang menyatakan hal tersebut?

kita cari dulu asal hata sawman itu dan sudah pasti boleh tau perkaitannya . bapak kan lebih mahir .

Shawman dan shiyam berasal dari akar kata yang sama, yaitu Sad-Waw-Miim.

Quote :

Sad-Waw-Miim = to fast/abstain.

sama vb. (1)
impf. act. 2:184, 2:185
n.vb. (1) 19:26
n.vb. (2) 2:183, 2:187, 2:187, 2:196, 2:196, 4:92, 5:89, 5:95, 58:4
pcple. act. 33:35, 33:35

LL, V4, p: 473, 474

Arti dari sawman dan shiyam dapat dibaca dalam Lane Lexicon.

www.studyquran.org/LaneLexicon/Volume4/00000473.pdf
www.studyquran.org/LaneLexicon/Volume4/00000474.pdf

Salam.

Assalamualaina waala ibadillahisolihin.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah Saw. Pernah bersabda, '' Puasa adalah perisai api neraka. Maka, orang yang berpuasa janganlah berhubungan badan dengan isterinya atau berbuat jahil, dan apabila seseorang memaki atau mengajak berkelahi, katakan kepadanya.' Aku sedang berpuasa.' Nabi Saw menambah, ''Demi Dia yang mengenggam jiwaku, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari bau misk. ( dan ini adalah perkataan Allah terhadap orang yang berpuasa, 'Ia tidak makan dan minum dan meninggalkan nafsunya kerana Aku. Puasa adalah untuk Ku dan Aku lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas sepuluh kali ganda.' ''

faried wrote:

othman wrote:

ini bagi saya jalan al quran , bukan jalan kamus . bahasa arab lagi la terperinci , satu huruf pun boleh berdiri sendiri .

Baik, kita gunakan Alquran.

En Othman berpendapat bahwa puasa adalah antara lain:

menahan makan dan minum.

Quote :

tidak makan/minum
tidak berkata2
tidak berhubungan seks
tidak marah
tidak emosi
tidak berbohong

Dalam al-Quran, kata-kata puasa memakai kata bahasa Arab dari akar kata sha-wa-ma
yang secara kebahasaan mencakup arti:
menahan, berhenti atau diam, tidak melakukan aktifitas.

Ayat mana yang menyatakan hal tersebut?

Salam.

salam

sila bapak rujuk kamus bapak, bukankah dari asalnya kata menahan dari gerak ... kuda yg berhenti , air yg berhenti mengalir dan makan juga akan berhenti bila kita menahan makan ... sangat jelas .

Salam,

Persoalannya sekarang, macam mana daripada perkataan "menahan, berhenti, atau diam" itu, puasa hanya ditetapkan untuk;

- menahan makan/minum
- menahan berkata2
- menahan berhubungan seks
- menahan marah
- menahan berbohong

Bernafas juga adalah salah satu aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan bernafas ketika berpuasa? Berjalan juga aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan berjalan ketika berpuasa? Membeli belah juga satu aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan membeli belah (agar tidak membazir) ketika berpuasa?

Apakah bukti atau petunjuk sehingga ada manusia menetapkan perkatan "menahan" (yang umum itu) hanya untuk sesuatu perkara sahaja?

Itu yang kita nak tahu sekarang agar tiada manusia mengada-adakan ketetapan yang Allah tidak pernah tetapkan.

Juang wrote:

Salam,

Persoalannya sekarang, macam mana daripada perkataan "menahan, berhenti, atau diam" itu, puasa hanya ditetapkan untuk;

- menahan makan/minum
- menahan berkata2
- menahan berhubungan seks
- menahan marah
- menahan berbohong

Bernafas juga adalah salah satu aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan bernafas ketika berpuasa? Berjalan juga aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan berjalan ketika berpuasa? Membeli belah juga satu aktiviti. Kenapa tidak disuruh tahan membeli belah (agar tidak membazir) ketika berpuasa?

Apakah bukti atau petunjuk sehingga ada manusia menetapkan perkatan "menahan" (yang umum itu) hanya untuk sesuatu perkara sahaja?

Itu yang kita nak tahu sekarang agar tiada manusia mengada-adakan ketetapan yang Allah tidak pernah tetapkan.

salam

kalau kita kaji asal ibadat adalah dari diri manusia jugak sebab hasilnya jugak untuk manusia . hanya tuhan yg tidak perlukan pasangan berbanding manusia seperti jugak manusia itu bersandar pada sifat .

sifat manusia tidak pernah puas . untuk mencapai sifat puas kita puasa . puas dari makan ,hubungan ,berkata2, dll yg menyucikan manusia kerana hanya tuhan yg berda dalam kepuasan berbanding manusia yg fitrahnya tergesa2 . jadi inilah hakikat tujuan berpuasa.

jadi seiringlah dgn pendapat tuan tentang menahan aktiviti yg memerlukan kepuasan kepada tubuh badan dan nafsu seperti membeli belah dan segala aktiviti fisik.

Assalamualaina waalaibadillahisolihin,
Diriwayatkan dari 'adi bin Hatim r.a ketika ayat-ayat ini diwahyukan, 'Hingga jelas bagimu benang yang putih dari benang yang hitam, aku mengambil dua pengikat rambutku dan menyimpannya di bawah bantalku dan terus melihatnya sepanjang malam tetapi tidak dapat melihat sesuatu pun keluar darinya. Maka pada pagi esoknya, aku menemui Rasulullah Saw. dan menceritakan hal itu .Nabi saw. Menerangkan kepadaku, ''Maksud ayat itu ialah gelapnya malam dan putihnya fajar.''

othman wrote:

salam

kalau kita kaji asal ibadat adalah dari diri manusia jugak sebab hasilnya jugak untuk manusia . hanya tuhan yg tidak perlukan pasangan berbanding manusia seperti jugak manusia itu bersandar pada sifat .

sifat manusia tidak pernah puas . untuk mencapai sifat puas kita puasa . puas dari makan ,hubungan ,berkata2, dll yg menyucikan manusia kerana hanya tuhan yg berda dalam kepuasan berbanding manusia yg fitrahnya tergesa2 . jadi inilah hakikat tujuan berpuasa.

jadi seiringlah dgn pendapat tuan tentang menahan aktiviti yg memerlukan kepuasan kepada tubuh badan dan nafsu seperti membeli belah dan segala aktiviti fisik.

Salam,

Jadi puasa bolehlah dimaksudkan menahan diri daripada melakukan aktiviti-aktiviti yang jika dilakukan berlebihan, ia akan membawa mudarat kepada diri kerana dalam diri manusia ada sifat suka membazir atau berlebih-lebihan.

Puasa begini perlu dilakukan sepanjang hidup, bukannya pada waktu-waktu tertentu agar kesannya jelas. Umpamanya apabila kita nampak perubahan pada bentuk badan semakin naik, perut semakin buncit dan tahap kesihatan semakin rendah, maka kita kena mengawal permakanan kita dengan memakan sesuatu yang berkhasiat. Ini selari dengan kisah Mariam disuruh makan sesuatu yang berkhasiat ketika berpuasa.

Begitu juga apabila kita mahu memahami Peringatan Allah yang sampai kepada kita baik dalam bentuk tulisan atau pun dalam bentuk seperti kejadian bencana alam di sekeliling kita, maka kita kena kurangkan bercakap dan lebihkan berfikir untuk memikirkan apakah mesej-mesej yang ingin Tuhan sampaikan sehingga kejadian bencana alam semakin banyak sekarang ini. Ini kerana apabila manusia banyak bercakap, mereka jadi kurang berfikir. Bila kurang berfikir, mereka anggap kejadian-kejadian bencana yang berlaku disekeliling mereka tiada apa-apa erti walhal setiap apa yang Allah tetapkan pasti ada sebab musababnya.

Puasa begini lebih mendatangkan keinsafan kerana kita dekat dengan Peringatan Allah, berbanding kita buat puasa atas sebab kepercayaan tradisi nenek moyang.

Al Baqarah:183 maksudnya: wahai orang yang beriman, diwajibkan keatas kamu berpuasa sebagamana telah diwajibkan atas orang sebelum kamu semoga kamu bertakwa.

Al Baqarah:185 maksudnya: Pada bulan Ramadan, diturunkan al Quran yang menjadi petunjuk bagi manusia dan penjelasan daripada hidayah serta pembeza antara hak dan yang batil maka sesiapa yang melihat bulan Ramadan hendaklah dia berpuasa.

Ijmak Ulama : mengingkari kefarduan berpuasa di bulan Ramadan adalah kafir dan terkeluar daripada Islam.

Salam,

Quote :

Al Baqarah:183 maksudnya: wahai orang yang beriman, diwajibkan keatas kamu berpuasa sebagamana telah diwajibkan atas orang sebelum kamu semoga kamu bertakwa.

Nabi tidak disuruh berpuasa mengikut ijmak ulamak, tetapi mengikut seperti orang sebelumnya.

Orang sebelum Nabi yang disebut dalam Al Quran yang berkaitan dengan puasa adalah kisah Maryam di mana Maryam disuruh makan dan minum suatu yang berkhasiat dan segar dan kemudiannya tidak bercakap dengan manusia.

Jadi di antara Al Quran dengan di luar Al Quran, yang mana satu lebih baik diikuti?

Terpulanglah pada masing-masing untuk menilai. Sesiapa yang sembah Allah, pasti mereka ikut yang benar. Sesiapa yang sembah manusia, pasti mereka ikut yang dusta secara membuta-tuli seperti mana kaum kafir terdahulu ikut amalan-amalan dusta kaum mereka.

Salam,

Apabila Allah lahirkan Al Masih Isa melalui rahim Maryam, kepelikan itu menjadikan Maryam berfikir apakah mesej-mesej yang Allah ingin sampaikan. Takkanlah Allah sengaja nak lahirkan Isa sedangkan Maryam belum disentuh oleh mana-mana lelaki. Maka Maryam mengambil pendekatan berpuasa secara menahan bercakap kepada manusia untuk memahami mesej-mesej Allah.

Pada waktu kedatangan tanda-tanda Peringatan Tuhan itulah kita perlu berpuasa seperti mana orang sebelum kita iaitu Maryam melakukannya. Barulah kita boleh nampak apa sebenarnya yang Allah suruh lakukan.

Umpamanya di zaman kita ini, bila kita lihat bencana alam berlaku di Acheh, Iran, Turki, China, Italy, Haiti dan lain-lain lagi, kalau kita tidak menahan diri daripada bercakap dengan manusia, kita tidak nampak hikmah tersembunyi di sebalik tanda-tanda peringatan Tuhan itu. Tetapi bila kita kurangkan bercakap dengan manusia untuk memikirkan apa erti semua yang Allah takdirkan itu, barulah kita nampak, bahawa bencana alam itu tidak mengira bangsa dan kepercayaan tradisi sesuatu kaum walaupun mereka perasan merekalah puak yang benar. Semua manusia tidak terlepas daripada kerosakan yang terjadi di atas muka bumi ini.

Jadi apa ertinya kita hidup bermegah-megah dengan kepercayaan tradisi sedangkan semua itu bukannya jaminan terlepas daripada bencana yang Tuhan turunkan?

Bagaimana Nabi berpuasa?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Nabi saw pernah bersabda, (maksudnya)" Apabila orang yang berpuasa termakan atau terminum kerana lupa, maka ia hendaklah meneruskan puasanya (tidak batal puasanya) kerana yang telah dimakan atau diminumnya itu adalah pemberian Allah (dimaafkan)."

Al Baqarah: 184, Maksudnya " beberapa hari tertentu. Maka siapa yang diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka wajiblah menggantikan sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa) pada hari-hari lain. Dan bagi yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, iaitu memberi makan seoarang miskin. Tetapi siapa yang dengan rela hati mengerjakan kebaikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Ayat ini diturunkan berkenaan Qais bin as Saib yang sangat tua tetapi memaksa diri untuk berpuasa. kemudian, Qais tidak berpuasa dan memberi makan satu orang miskin setiap harinya.

Salam,

2:183. Wahai orang-orang yang percaya, dikitabkan bagi kamu berpuasa sebagaimana dikitabkan bagi orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa.

Tetapi mengikut Al Quran, orang yang beriman dikitabkan berpuasa seperti mana yang dikitabkan pada orang yang sebelumnya, bukannya yang dikhabarkan oleh si polan bin si polan bahawa Nabi berpuasa sebegitu sebegini.

Apa yang dikitabkan tentang cara puasa orang terdahulu adalah makan dan minum dan segarkan diri kemudian menahan daripada berbicara untuk memahami Peringatan Allah.

Jadi di antara cara berpuasa yang dikitabkan dalam Al Quran dengan cara yang tidak dikitabkan dalam Al Quran, bukankah lebih baik ikut Al Quran? Ini kerana orang kafir terdahulu pun tak ikut Al Quran. Takkanlah kita tergamak ikut perangai orang kafir terdahulu kan?

Jika telah ditulis, merokok membahayakan kesihatan, adalah tak masuk akal kita menolak dengan berkata merokok baik untuk kesihatan. Begitulah bila telah ditulis dalam Al Quran mengatakan orang sebelum Nabi berpuasa dengan makan/minum sesuatu yang segar dan berkhasiat, takkanlah kita nak membuta-tuli ikut orang yang mencanggahi Al Quran? Apakah kita sudah hilang akal nak menolak Al Quran?

Bagi yang menggunakan akal akan nampak lah perkaitan puasa dengan mereka dalam perjalanan yang jauh, bagi umat Islam zaman Nabi yang berkenderaan unta dibawah panas terik, berpuasa memanglah satu dugaan yang besar. Begitulah jua mereka yang sakit, orang tua yang tidak berdaya. kalau puasa itu boleh makan dan minum kenapa hanya pada bulan Ramadan bulan lain pun kita makan dan minum juga. Kenapa makan dan minum boleh memberi kesan pada orang sakit dan tidak berdaya. Sudah tentulah menahan makan dan minum yang memberi kan kesan pada mereka.

Kenapa kita tak ikut al Quran supaya berpuasa seperti orang yang terdahulu dari kita. Kalau kita tanya orang yang terdahulu dari kita , bagaimanakah mereka puasa? boleh makan dan minum kah?
Diriwayatkan dari ibn 'Abbas r.a: Nabi saw tiba di Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Nabi bertanya pada mereka perihal itu. Mereka menjawab, " ini hari baik, hari ketika Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka, Musa berpuasa pada hari itu." Nabi bersabda, "Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kamu." Dan Nabi saw pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan orang Islam berpuasa pada hari itu."

Kesalahan kita ialah:-

1. tidak ada jawapan tentang kaitan puasa(yang dibolehkan makan dan minum) itu dengan orang yang sakit.

2. tidak tahu apakah malaikat perlu pada makan dan minum.

3. Anda tidak tahu beza antara malaikat dan Iblis, keduanya adalah dari makhluk yang berbeza dan dijadikan dari cahaya bagi malaikat dan iblis pula dari api.